Jakarta, 26 Oktober 2015
Terhitung hari ini, (Senin, 26/10) sejumlah 605 peserta Tim Nusantara Sehat gelombang II mulai mendapatkan pembekalan materi selama kurang lebih satu bulan (25 Oktober – 28 November 2015). Peserta Nusantara Sehat Gelombang II terdiri dari tenaga Medis (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) dan tenaga kesehatan lainnya (Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Ahli Gizi dan Ahli Farmasi) dengan masa penugasan 2 tahun di daerah perbatasan terpencil, perbatasan dan kepulauan.
Pada saat Upacara Pembukaan yang berlokasi di Pusdikkes Kodiklat TNI AD, Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), menjadi Inspektur Upacara menyampaikan bahwa, Program Nusantara Sehat merupakan program yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan, yang sejalan dengan Nawacita “membangun Indonesia dari pinggir”. Dengan tujuan konkrit penguatan layanan primer/ Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, melalui peningkatan jumlah, sebaran tenaga kesehatan berkualitas berbasis pada tim (Tim Based).
“Pendekatan yang dilakukan Program Nusantara Sehat bersifat menyeluruh (holistik) dan melibatkan anggota tim kesehatan sebagai interprofessional collaboration (dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya)”, imbuh Menkes.
Lebih lanjut Menkes menerangkan, program Nusantara Sehat diawali adanya hasil kajian tentang distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan pada tahun 2012. Salah satu rekomendasinya ialah penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu akan lebih optimal dan efektif jika dilakukan berbasis tim.
Oleh karenanya, Program Nusantara Sehat diharapkan dapat menjadi mekanisme efektif untuk memperkuat pelayanan primer, terutama di Daerah-daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Program Prioritas Kesehatan
Dihadapan para peserta upacara Menkes mengatakan, saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tangtangan dalam mencapai “Indonesia Sehat” sebagaimana yang dikehendaki dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019 akan difokuskan pada 4 (empat ) program prioritas, yakni: (1) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, Perbaikan Gizi Masyarakat, khususnya untuk Pengendalian Prevalensi Balita Pendek (Stunting), (2) Pengendalian Penyakit Menular, khususnya HIV-AIDS, Tuberkulosis (TB), dan Malaria, (4) Pengendalian Penyakit Tidak Menular, khususnya Hipertensi, Diabetes mellitus,Obesitas, dan Kanker.
Di samping itu juga ada program khusus yang dilaksanakan di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK), yaitu Program Nusantara Sehat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, maka pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan periode 2015-2019 adalah menggunakan Paradigma Sehat, melalui kebijakan “Mencapai Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga”. Kebijakan tersebut mengutamakan penguatan kegiatan-kegiatan di pelayanan kesehatan primer yang bersifat promotif dan preventif, termasuk kegiatan-kegiatan proaktif untuk menjangkau sasaran/masyarakat ke luar gedung Puskesmas.
Proses seleksi untuk rekrutmen Tim Nusantara Sehat Gelombang II dilakukan pada bulan September – Oktober 2015, melalui 2 tahapan di yaitu: Resume dan Essay (tahap 1) dan test psikologi, wawancara dan focus group discussion (tahap 2) dengan total pelamar yang masuk sejumlah 11. 760 orang. Bagi peserta yang belum berhasil dalam seleksi ini dapat mendaftar kembali pada periode berikutnya pada tawal tahun 2016.
Karena banyaknya peserta, maka pembekalan dibagi di dua tempat yaitu di Pusdikkes Kodiklat TNI AD (307 orang) dan Rindam Jaya (298 orang). Selama kegiatan, peserta akan mendapatkan materi berupa bela negara, penguatan program, pengembangan diri serta pelayanan medis dan komunitas. Pembekalan diselenggarakan oleh Pusdiklat Aparatur Kemenkes bekerjasama dengan Pusdikkes kodiklat TNI AD dan Rindam Jaya.
Diharapkan setelah peserta Tim Nusantara Sehat mendapat pembekalan, mampu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah perbatasan NKRI dengan berbekal disiplin, loyalitas, dedikasi, jiwa korsa, dan semangat pantang menyerah di tempat tugasnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan paripurna.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021)52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.