Perilaku buang air besar sembarangan, ternyata masih dijumpai di kota besar. Perilaku ini tentu berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Untuk terus menyadarkan masyarakat Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), warga RW 04 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara mengadakan acara deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan tanggal 16 Maret 2016. Acara ini dihadiri oleh Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Walikota Jakarta Utara, Kepala Dinas Pertamanan dan Tata Kota DKI Jakarta serta mitra pendamping STBM di wilayah Semper Barat yaitu Wahana Visi Indonesia.
“Ini komitmen kita semua untuk betul-betul melaksanakan deklarasi itu untuk tidak BAB disembarang tempat. Yang mengontrol bapak ibu, yang melaksanakan bapak ibu dan untuk kepentingan bapak ibu. Jika sanitasi di permukiman warga buruk, akan bisa sangat merugikan. Jika menimbulkan penyakit, akan ada biaya yang dikeluarkan warga,” ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sementara Direktur Kesehatan Lingkungan dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO mengatakan, jika memang pencapaian SBS belum bisa mencapai tingkat kelurahan, maka dimulai dengan komunitas terkecil. “Jika terus menunggu, sulit untuk memulai,” tegasnya.
Perilaku SBS merupakan bagian dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM sesungguhnya tidak hanya terfokus di asyarakat perdesaan. Di Kota besar juga banyak hal yang harus turut dibenahi, terutama dalam hal perubahan perilaku masyarakatnya. Masyarakat perkotaan memiliki karakteristik yang berbeda dari perdesaan. Jumlah penduduk yang tinggi, terbatasnya lahan, kesibukan warga mencari uang, pemerintah kota yang belum memprioritaskan penempatan STBM, rendahnya dukungan pihak swasta dan publik menjadi tantangan tersendiri dalam menerapkan pendekatan STBM perkotaan.
RW 04 Semper Barat merupakan sebuah pemukiman yang terbilang baik dalam sanitasi, karena daerah ini masyarakatnya begitu peduli akan kebersihan lingkungannya. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya lagi warganya yang berperilaku buang air besar sembarangan. Daerah ini masing-masing rumah sudah dilengkapi dengan jamban sehat sederhana baik dengan septick tank pribadi maupun dengan mengakses septicktank komunal. Selain itu, di RW 04 ini sudah berdiri sebuah Bank Sampah. Warga RW 04 dapat terbantu mandiri dengan adanya bank sampah ini, masyarakat dapat menabung dari sampah yang dia setorkan kepada pengelola, bahkan bisa membayar listrik dari penukaran sampah yang sudah dia setorkan. Dalam kesempatan itu, pihak Kementerian Kesehatan memberikan bantuan berupa satu unit gerobak motor. Dengan bantuan ini diharapkan pengelolaan sampah di RW 04 akan lebih berkembang. Semoga ‘virus STBM’ ini akan cepat menular kepada RW-RW lainnya, bukan hanya di Cilincing, bukan hanya di Jakarta Utara tapi di seluruh DKI Jakarta bahkan di seluruh wilayah perkotaan di Indonesia. (Humas Kesmas)