Penyakit-penyakit infeksi terkadang bisa muncul tanpa bisa diprediksi, pada saat tertentu hampir tidak ada, namun bisa jadi suatu saat melonjak banyak. Untuk itu, keberadaan rumah sakit khusus penyakit infeksi terkadang seperti tidak dicari, tapi suatu saat menjadi sangat dibutuhkan dan bahkan menjadi perwajahan suatu negara.
“Kasus infeksi akan sangat disorot ketika kita tidak mampu menyelesaikan persoalan di negaranya sendiri”, terang Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS, pada acara peringatan HUT ke-22 Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara (12/5).
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Yankes Kemenkes mengharapkan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Vertikal Kementerian Kesehatan menjadi contoh layanan unggulan pengendalian dan penatalaksanaan kasus penyakit infeksi secara nasional, bahkan terstandar Internasional.
“Persoalan akreditasi adalah persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh rumah sakit. Akreditasi bukan hanya stempel. Akreditasi menggambarkan tata kelola sebuah organisasi”, ujar dr. Bambang.
Menutup sambutannya, dr. Bambang menegaskan bila ke depan RS Khusus akan dikelola secara khusus dan mendapat fasilitas khusus, kekhususan atau privilage ini mesti dilampirkan dengan prestasi yang luar biasa.
Menjawab tantangan tersebut, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Rita Rogayah, Sp.P(K), MARS, menyatakan bahwa memasuki usia ke 22 tahun, selain mempersiapkan diri untuk melaksanakan Akreditasi Versi 2012 dengan target Lulus Paripurna, RSPI sedang dalam proses peningkatan menjadi RS Khusus Kelas A, dan dalam proses penetapan sebagai RS Pendidikan.
“RSPI senantiasa berupaya melakukan fungsi pelayanan rujukan penyakit infeksi sesuai standar, yang didukung dengan pelaksanaan riset yang terarah melaksanakan pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi, serta memperkuat jejaring dengan mitra kerja di lingkup layanan, pendidikan maupun penelitian penyakit infeksi”, tutur dr. Rita.
Saat ini, RSPI Sulianti Saroso merupakan RS pendidikan afiliasi dari FK UI, telah menerima program pendidikan profesi dokter (ilmu kesehatan anak dan pulmonologi) serta Residen (pulmonologi dan penyakit dalam divisi infeksi tropis). Selain itu, kerjasama pelayanan rujukan penyakit infeksi telah dijalin RSPI dengan 31 RS di Jabodetabek
“RSPI juga telah menjalin kerjasama dengan PT Bio Farma untuk penelitian dan pengembangan vaksin, juga lembaga pelayanan, pendidikan dan penelitian lainnya di dalam negeri”, kata dr. Rita.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.