Anak usia sekolah berpotensi sebagai agen perubahan (agent of change), mudah dimotivasi dan ditingkatkan kompetensinya meliputi aspek pengetahuan, sikap dan perilaku pada bidang kesehatan.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH. Dr.PH saat menerima pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2011 di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (18/08).
Saat ini, Angka Partisipasi Murni (APM) peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD/sederajat) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/sederajat) cukup tinggi. Ini bermakna bahwa sebagian besar anak usia sekolah yang berada di bangku sekolah, dapat dijangkau untuk menerima dan meneruskan pesan-pesan kesehatan yang memiliki daya ungkit tinggi, karena jumlahnya yang sangat besar dan berada dalam suatu institusi yang terorganisasi, sehingga mudah diakses dan direalisasikan, ujar Menkes.
Masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak usia sekolah sangat bervariasi. Pada peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), masalah kesehatan yang muncul biasanya berkaitan dengan kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti cara menggosok gigi yang benar dan teratur, cuci tangan menggunakan sabun, dan kebersihan diri lainnya. Sementara itu, masalah kesehatan yang muncul pada anak usia remaja, berkaitan dengan perilaku berisiko, misalnya merokok, penyalahgunaan narkoba, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, dan lain-lain.
Menkes menyatakan, program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif serta didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, sangat penting dan strategis untuk meningkatkan prestasi belajar pada khususnya dan status kesehatan peserta didik pada umumnya.
“Pelaksanaan UKS yang berkualitas perlu dilaksanakan di semua sekolah, termasuk penyelenggara pendidikan agama dan pondok pesantren mulai dari tingkat TK/Raudhatul Adfal, SD/Madrasah Ibtidaiyah, SMP/Madrasah Tsanawiyah sampai SMA/SMK/Madrasah Aliyah. Untuk mencapai keberhasilan program UKS tersebut, pelaksanaan di lapangan harus berkoordinasi dengan tim pembina kesehatan di wilayahnya masing-masing”, saran Menkes.
Dalam kesempatan tersebut, Menkes menyampaikan selamat dan apresiasi kepada seluruh pemenang Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2011. Untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA), diraih oleh TK Ikal (Jakarta Timur – DKI Jakarta), posisi runner-up diraih oleh RA Darussalam Putussibau (Kab. Kapuas Hulu – Kalimantan Barat), dan TK Pembina Wlingi (Kab. Blitar – Jawa Timur) menjadi pemenang ketiga.
Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), SD IT Aulady (Kota Tanggerang Selatan – Banten) menjadi pemenang pertama. Di posisi kedua dan ketiga berturut-turut diraih oleh SDN Cijantung 03 Pagi (Jakarta Timur – DKI Jakarta) dan SDN Panjer (Denpasar – Bali).
Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), pemenang pertama adalah SMPN Unggulan Sindang (Kab. Indramayu – Jawa Barat). SMPN 120 (Jakarta Utara – DKI Jakarta) dan SMPN 2 Gianyar (Kab. Gianyar – Bali) menjadi pemenang kedua dan ketiga. Sementara itu, pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), pemenang pertama diraih oleh SMAN 2 (Kota Tanggerang Selatan – Banten). Selanjutnya, SMAN 77 (Jakarta Pusat – DKI Jakarta) sebagai runner-up dan SMAN 1 Banjarangkan (Kab. Klungkung – Bali).
Para pemenang tersebut telah berada di Jakarta sejak tanggal 15 Agustus 2011, untuk mengikuti serangkaian acara yang telah dipersiapkan, termasuk acara kenegaraan, sebelum kembali ke daerahnya masing-masing pada tanggal 19 Agustus 2011 mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Dr. dr. H. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS, M.Kes menambahkan, program UKS yang telah dirintis sejak tahun 1956, dilaksanakan secara komprehensif melalui trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat. Keberhasilan program UKS ini tidak terlepas dari peran masing-masing sektor terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Menurut dr. Slamet, peran Puskesmas sebagai Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan, sangat penting untuk menciptakan sekolah sehat. Peran tersebut diantaranya seperti melatih dokter kecil, melaksanakan penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala, memberikan penyuluhan, pemberian imunisasi, kader kesehatan remaja dan lain-lain.
Lomba Sekolah Sehat merupakan salah satu upaya untuk memotivasi pembinaan dan pelaksanaan UKS di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, sejak 1991. Penilaian bukan hanya dilakukan terhadap sekolah, tetapi juga terhadap Tim Pembina UKS, untuk melihat kegiatan pembinaan yang telah dilakukan terhadap sekolah di wilayah kerjanya, tambahnya.