Dalam rangka acara puncak Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2016 diadakan kegiatan Workshop Kesehatan Lansia pada 1 Juni 2016 di Gedung Tegar Beriman, Bogor. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan HUT Kabupaten Bogor yang ke 534, sekaligus peluncuran Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019, dan pencanangan Kabupaten Bogor sebagai pilot project untuk mengimplementasikan RAN Kesehatan Lansia.
Acara peluncuran RAN 2016-2019 di hadiri oleh Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M (K) dan lebih dari 1500 peserta stake holder dari lintas program dan lintas sektor, Pemda kabupaten Bogor, masyarakat serta perwakilan dari Lansia. Acara Peluncuran RAN ditandai dengan pembunyian sirine oleh Menkes dan pemberian Buku RAN kepada Bupati Kab. Bogor, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kab. Bogor dan perwakilan organisasi profesi.
Berbagai kegiatan yang pada acara RAN ini antara lain senam massal, pemeriksaan kesehatan, dan talkshow kesehatan Lansia.
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para Lansia mengalami kemunduran fisik dan mental. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada Pra Lansia dan Lansia adalah masalah kesehatan, sehingga diperlukan upaya menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan kelompok Pra Lansia dan Lansia tersebut. Salah satu upaya untuk memberdayakan Lansia adalah melalui pembentukan dan pembinaan Lansia disebut dengan Posyandu Lansia atau Posbindu Lansia.
“Upaya untuk meningkatkan kesehatan dilakukan melalui pengembangan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya peningkatan, pencegahan, dan pemeliharaan kesehatan di samping upaya penyembuhan dan pemulihan”, ujar Menkes dalam sambutannya.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 , penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi (57,6%), artritis (51,9%) dan stroke (46,1%). Selain itu pada dasarnya para lanjut usia menderita satu penyakit, sisanya sekitar 28% dengan 2 (dua) penyakit, 14,6% dengan 3 (tiga) penyakit, 6,2% dengan 4 (empat) penyakit, 2,3% dengan 5 (lima) penyakit, 0,8% dengan 6 (enam) penyakit, atau lebih. Sedangkan menurut Susenas 2014, angka kesakitan penduduk lanjut usia sebesar 25,05% artinya bahwa dari setiap 100 orang lanjut usia terdapat 25 orang di antaranya mengalami sakit.
Sementara itu Bupati Kab. Bogor Nurhayanti menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenkes yang telah memberikan kepercayaan kepada Kab. Bogor menjadi lokasi percontohan RAN kesehatan Lansia. Beliau mengatakan Kab. Bogor siap melaksanakan program Kemenkes.
“Terima kasih kepada Kemenkes dan Kab. Bogor siap menjadi pilot project pelaksanaan RAN lanjut usia. Mohon dukungan semua pihak dan secara khusus kepada Ibu Menkes agar progam dapat terlaksana dengan baik”, ujar Nurhayanti.
Kab. Bogor telah membangun 15 Puskesmas santun lansia dan melakukan peningkatan SDM petugas pelayanan kesehatan yang dilatih geriatri setiap tahunnya sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap Lansia.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan agar Lansia dapat tetap sehat, aktif dan produktif antara lain:
- Lakukan aktivitas fisik ringan 30 menit sehari atau senam lansia secara teratur
- Lakukan kegiatan yang mengasah otak, dan mengembangkan hobi sesuai kemampuan
- Konsumsi makanan bergizi seimbang,
- Tidak merokok
- Perbanyak hubungan sosial yang harmonis, dan
- Kelola stress dengan baik
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.