Satuan tugas penanggulangan vaksin palsu mengadakan rapat untuk membahas tindak lanjut penanggulangan vaksin palsu. Rapat dipimpin oleh Menteri Kesehatan di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, Selasa siang (12/7). Adapun hasil rapat tersebut, sebagai berikut:
1. Badan POM telah melakukan penelusuran di seluruh wilayah, dan terdapat 37 Fasyankes yang berada di 9 Provinsi yang mendapatkan vaksin dari sumber yang tidak resmi dengan jumlah sampel sebanyak 39 jenis.
2. Badan POM sudah menguji sampel vaksin tersebut dan hasil menunjukkan dari 39 sampel ditemukan 4 sampel yang isinya tidak sesuai atau palsu, dan 1 sampel diduga palsu karena label tidak sesuai.
3. Selain itu, Badan POM juga melakukan uji terhadap barang sitaan Bareskrim. Telah selesai diperiksa 15 produk, terdapat 5 produk yang terbukti kandungannya palsu, 1 produk vaksin yang kadarnya tidak sesuai, dan 1 produk yang labelnya tidak sesuai.
4. Berdasarkan hasil penyidikan dari Bareskrim dan Badan POM, Kemenkes melakukan pendataan ulang pasien yang menerima vaksin palsu.
5. Kemenkes akan memberikan vaksinasi ulang kepada anak-anak yang terdata mendapat vaksin palsu. Vaksinasi ulang akan dimulai dari satu klinik yang berada di Ciracas Jakarta Timur pada pekan depan karena datanya telah tersedia.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline