Menkes RI, Nila Farid Moeloek beserta pejabat Kemenkes terkait menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko PMK Puan Maharani mengenai Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat (12/8). Rakor hari ini membahas konsep aksi Germas agar lebih masif dan luas.
Germas adalah suatu tindakan terencana yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Germas dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat. Tujuan Germas, antara lain: 1) Memperbaiki kualitas hidup masyarakat; 2) Meningkatkan produktivitas penduduk; 3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
Hal ini mengingat terjadi perubahan penyakit terkait dengan faktor perilaku. Sejak Tahun 2010, Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan di Indonesia.
“Kita sudah mulai terbebani dengan penyakit yang dulu adalah penyakit menular sekarang menjadi penyakit tidak menular (PTM). Angka klaim BPJS untuk penyakit cardiovascular dan stroke itu menghabiskan 6,9 triliun pembiayaan”, ujar Menkes.
Penyebab meningkatnya penyakit tidak menular disebabkan terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat yang bergeser. Dari data Kemenkes ditemukan bahwa 26,1% penduduk kurang beraktivitas fisik yaitu contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan.
Penyakit tidak menular bukan hanya terjadi pada orang kaya dan tinggal di kota namun juga terjadi pada golongan miskin dan tinggal di kota. Beban yang ditimbulkan oleh PTM yaitu terjadinya kesakitan. Apabila sudah sakit, biaya yang digunakan untuk berobat untuk pasien dan keluarga yang merawat akan sangat besar sehingga dapat menyebabkan kemiskinan.
“Jika yang sakit adalah sumber pencari nafkah keluarga akan mengakibatkan hilangnya sumber penghasilan keluarga. Kemiskinan dapat menyebabkan anak putus sekolah”, pungkas Menkes.
Menko PMK, Puan Maharani melalui rapat ini juga mengharapkan agar Germas dapat dijalankan untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat pada semua lingkungan masyarakat seperti di sekolah, rumah tangga, dan tempat kerja. Hal ini agar sesuai dengan Nawacita program pemerintah melalui revolusi mental.
“saya minta dalam Germas ini juga dimasukan gerakan Revolusi Mental sehingga kita bisa melakukan segala sesuatunya secara bersinergi, karena kalau Germas berhasil berarti Revolusi Mental juga berhasil”, ujar Puan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.