Terminal pelabuhan di Batam, menjadi titik yang paling harus diperhatikan dalam cegah tangkal di pintu masuk negara. Terlebih saat ini Kementerian Kesehatan tengah berupaya keras agar virus Zika yang kini sedang merebak di negara tetangga Singapura, jangan sampai masuk ke Indonesia.
“Yang menjadi titik paling harus diperhatikan itu Batam, karena terdapat terminal pelabuhan. Ini jadi pembelajaran bagi kita untuk cegah tangkal di pintu masuk pelabuhan”, tutur Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, saat diwawancarai media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakara Selatan, Jumat petang (2/9).
Dijelaskan dr. Subuh, selain melalui jalur udara melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim, akses masuk ke Indonesia dari Singapura dapat melalui jalur laut. Batam memiliki beberapa pelabuhan, diantaranya Pelabuhan Ferry International Batam Centre Point dan Harbour Bay Ferry Terminal Batu Ampar.
“Banyak sekali masyarakat yang datang dari Singapura yang harus kita amati. Di Batam Centre diperkirakan lebih kurang 60 kapal yang apabila diestimasikan 100 orang per kapal, lebih kurang 6000 orang masuk ke Indonesia dari Singapura. Sementara itu, di Harbour Bay lebih kurang 3000 orang. Sehingga per hari lebih kurang 9000 orang datang dari Singapura ke Batam”, jelas dr. Subuh.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara maupun pelabuhan laut di Batam memperketat pengawasan guna mencegah virus Zika masuk ke Indonesia melalui pembagian Health Alert Card (HAC) serta edukasi kepada masyarakat. Selaras dengan hal tersebut, Kemenkes juga telah menerbitkan travel advise kepada masyarakat yang ingin bepergian ke Singapura.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kodelokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.