Di Indonesia, jumlah penderita penyakit Lupus secara tepat belum diketahui, diperkirakan mencapai jumlah 1,5 juta orang. Diagnosis penyakit Lupus tidak mudah dan sering terlambat karena gejala yang timbul menyerupai gejala berbagai penyakit, sehingga Lupus dikenal sebagai penyakit yang memiliki 1000 wajah. Hal ini menjadi tantangan bagi dunia kedokteran untuk menemukan cara baru agar dapat melakukan diagnosis dini Lupus dengan tepat.
Dari 1,5 juta orang Indonesia yang terkena penyakit Lupus, sangat sedikit yang menyadari bahwa dirinya menderita penyakit Lupus, yaitu hanya sekitar satu persen. Hal ini juga terjadi karena gejala penyakit Lupus pada setiap penderita berbeda-beda, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang dihasilkan serta organ yang terkena.
Demikian sambutan Menkes pada saat pemutaran film perdana Love for Lupusdi Studio XXI Plaza Senayan Jakarta Selatan (3/10). Film ini diangkat dari novel karya Damien Dematra yang bercerita mengenai seorang dokter muda yang pada suatu ketika terserang penyakit Lupus. Film berdurasi 85 menit ini dimainkan oleh Ayu Azhari, Virda Anggraini, Anna Tarigan.
“Saya menyambut baik, menyampaikan apresiasi, dan mengucapkan selamat kepada penggagas, sutradara, produser, pemeran, dan pendukung film Love for Lupus serta kepada Ketua beserta seluruh Pengurus Yayasan Lupus yang telah memfasilitasi dibuatnya film Love For Lupus hingga selesai dan siap tayang,” kata Menkes.
Penyakit Systemic Lupus Erythematosus atau SLE adalah suatu penyakit autoimun menahun. Penyakit ini menyerang daya tahan tubuh, sehingga menimbulkan gangguan pada berbagai organ tubuh dan peradangan seperti pada kulit dan persendian. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh berfungsi mengendalikan pertahanan tubuh, melindungi tubuh dari virus, kuman atau benda asing, dan melawan infeksi. Pada penyakit Lupus, antibodi yang dihasilkan untuk pertahanan tubuh ini berbalik melawan sel tubuhnya sendiri.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat jumlah penderita penyakit Lupus di seluruh dunia dewasa ini mencapai lima juta orang. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100 ribu penderita baru.
Pada kesempatan tersebut Menkes menyampaikan bahwa adanya komunitas peduli penyakit Lupus seperti Yayasan Lupus Indonesia dan Syamsi Dhuha Foundation, perlu medapat apresiasi. Kedua yayasan ini merupakan wadah untuk memberikan dukungan kepada para penderita Lupus dalam menyikapi penyakitnya.
“Masalah kesehatan memang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah, melainkan perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk dunia usaha,” ujar Menkes.
Di akhir sambutannya Menkes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang peduli dan telah memberikan kontribusi positif pada upaya peningkatan kesehatan dan upaya mencegah serta mengatasi berbagai masalah kesehatan – termasuk penyakit Lupus.