Kegiatan Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan, yang merupakan yang merupakan salah satu bentuk kegiatan promotif preventif serta bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak dan ibu.
Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) masih merupakan penyebab kematian dan kecacatan anak di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada anak balita diakibatkan oleh PD3I.
Imunisasi merupakan salah satu upaya yang effective untuk menekan angka kesakitan dan kematian tersebut. Penyelenggaraan program imunisasi telah didasarkan melalui telaah secara ilmiah dan menggunakan vaksin yang terbukti aman dan berkualitas. Vaksin yang digunakan imunisasi adalah produksi Biofarma Indonesia yang juga digunakan oleh lebih 110 negara termasuk lebih dari 50 negara anggota Organisasi Konferensi Islam.
Keberhasilan penting program Imunisasi yaitu bebasnya penyakit cacar pada tahun 1974. Kasus terakhir di Indonesia ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974 Indonesia secara resmi dinyatakan negara bebas cacar. Tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 mulai diperkenal kan imunisasi BCG, DPT dan TT secara berturut-turut untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-penyakit TBC anak, difteri, pertusis dan tetanus neonatorum.Dewasa ini ada 5 vaksin yang diberikan Program Imunisasi pada bayi dan anak Indonesia – untuk mencegah 7 penyakit menular, yaitu: Tuberkulosis, Polio, Difteria, Pertusis, Tetanus, Campak, dan Hepatitis B.
Berdasarkan laporan rutin, persentase desa yang telah mencapai Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2008 baru 68,3% dari 65.781 desa , dan setelah akselerasi tahun 2010 mencapai 75,3% dari 75.990 desa.
Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Padang, Sumatera Barat.