Mekah, 30 Oktober 2011
Dirjen Bina Upaya Kesehatan yang juga Ketua Tim Wasdal Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji dr. Supriyantoro, SpP, MARS menerima kunjungan kerjan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekah (26/10) dan BPHI Madinah (29/10).
Dalam kunjungan ke BPHI Mekah, Menag berkunjung dan berdialog dengan para jamaah haji yang sakit. Sedangkan di BPHI Madinah, Menag ikut mendoakan jamaah yang sakit agar lekas sembuh dan dapat mengikuti kegiatan ibadah selanjutnya.
Selama di BPHI Madinah, Menteri Agama berdialog dengan petugas kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah tentang berbagai upaya pelayanan kesehatan bagi para jamaah. Hal-hal penting yang dibahas diantaranya mengenai pelayanan jenazah, ruang kerja dokter kloter, pasien risiko tinggi, pendamping calon jamaah haji yang risiko tinggi dan berusia lanjut, usulan pembatasan usia calon jamaah serta perbaikan pelayanan kesehatan di masa mendatang. Ada laporan dari Kloter 3 bahwa jumlah jamaah haji yang berusia lanjut sebesar 80%, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sakit selama menjalankan ibadah
“Di masa mendatang jumlah calon jemaah haji Indonesia yang berusia lanjut akan semakin meningkat karena harus menunggu antrian mendapatkan kuota dan Kebijakan Kemenag untuk memprioritaskan calon haji yang berusia lanjut” ujar Suryadharma Ali. Menag berharap, Kemenkes dapat mengantisipasi dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas.
Menteri Agama mengapresiasi tenaga kesehatan karena petugas kesehatan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan tetapi juga memberikan bimbingan keabsahan ibadah haji para jamaah yang sakit, bekerja sama dengan pembimbing ibadah jamaah uzur (PIJU) Kementerian Agama. Sehingga jamaah haji masih dapat melanjutkan ibadahnya.
Dalam kunjungan ke BPHI Madinah, Menteri Agama didampingi Kepala Biro Ortala Kemenag Dr. Syahnan Sitompul yang juga Sekretaris Amirul Hajj, Kepala Pusat Binmas Dr. Zubaidi dan semua anggota Amirul Hajj yakni KH. Hasyim Muzadi, KH. Amin Nur Ali, KH. Mukti Jazali, KH. Idris Marzuki dan KH. Anwar Mansyur.