Pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini IVA Test dan SADANIS bagi Ibu Guru Indonesia yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dari tanggal 24 November sampai dengan 2 Desember 2016 serentak di 10 titik lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Gerakan ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini kanker pada perempuan berupa skrining kanker leher Rahim dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS). Deteksi dini melalui IVA Tes dan SADANIS ini adalah salah satu bentuk program promotif preventif bagi peserta JKN untuk menekan jumlah penderita kanker serviks dan payudara.
Warga masyarakat yang ikut program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapat keuntungan untuk diberikan pelayanan pemeriksaan deteksi dini IVA di Puskesmas secara gratis. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawaitir akan mengeluarkan biaya mahal, untuk melakukan pengecekan.
Masuknya program deteksi dini kanker ini ke dalam program JKN, menunjukkan pemerintah memandang perlu untuk masyarakat menjaga kesehatannya sejak dini. Mengingat telah terjadi pergeseran penyakit dari dekade sebelumnya penyakit menular menjadi permasalahan kesehatan utama, namun pada saat ini penyakit tidak menular (PTM) yang salah satunya adalah kanker menjadi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Data pembiayaan JKN tahun 2015 menunjukkan sebesar 6,9 T atau 70% dari pembiayaan JKN digunakan untuk membiayai kesakitan akibat PTM. Bila ini tak ditanggulangi tentu akan membawa beban (burden) yang besar tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga negara dalam aspek sosial dan ekonomi.
Meningkatnya jumlah penderita PTM tidak bisa dielakkan karena pola hidup masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, dengan pemerintah memasukkan program promotif-preventif JKN bertujuan untuk menjaga masyarakat yang sehat agar tidak sakit, dan menjaga yang sakit agar tidak membebani keluarga dan masyarakat.
Pemerintah dalam ini Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat menjadi peserta JKN tidak dalam keadaan sudah menderita sakit tetapi dari sedini mungkin agar mendapat manfaat yang optimal.
Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 347.000 orang. Dimana kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher Rahim.
Berdasarkan data BPJS dari tahun 2014 sampai dengan Oktober 2016, terdapat 95.803 peserta JKN-BPJS yang telah menjalani pemeriksaan IVA, sementara untuk pemeriksaan Papsmear, telah dilakukan oleh 144.333 peserta JKN-BPJS. Sementara total Cakupan pemeriksaan IVA dan SADANIS secara nasional dari tahun 2008-2016 adalah sebanyak 1,623,913 orang (4,34 %) dari total target 37,5 juta wanita Indonesia. Ini menunjukkan manfaat dari program JKN walau belum optimal tetapi bermanfaat bagi masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.