Joint External Monitoring Mission for Tuberculosis (TB) control (JEMM TB) mengapresiasi capaian pengendalian TB yang berhasil dilakukan oleh Indonesia. Menurut hasil pemantauan tim JEMM TB, Indonesia telah mengobati dan menyelamatkan jutaan nyawa akibat TB dan juga menghasilkan rangkaian dokumen kebijakan yang mendukung penanggulangan TB, dimana dokumen tersebut telah sesuai dengan rekomendasi WHO.
“Indonesia telah berhasil mengobati 81% dari 1,3 juta kasus sejak 2012 dan menyelamatkan lebih dari 1 juta nyawa manusia dari TB,” ujar Dr. Paul Nunn selaku Ketua Tim JEMM TB pada pertemuan ‘Debriefing Joint External TB Monitoring Mission and Country Review on HIV Response, 2017’ yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (26/1).
Ditambahkan, manfaat kesehatan dan ekonomi dari program TB nasional sangat besar, dengan perkiraan sekitar USD 3,1 miliar keuntungan bagi perekonomian Indonesia di tahun 2016, relatif terhadap adanya layanan program TB nasional.
Selain menyampaikan keberhasilan yang sudah dicapai pemerintah Indonesia, JEMM juga mengungkapkan beban penyakit, tantangan, peluang dan rekomendasi yang harus dilakukan untuk penguatan layanan pengendalian TB di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, juga diberikan kesempatan untuk langsung merespons laporan dan rekomendasi dari kedua tim. Menkes mengatakan bahwa secara umum, laporan dan rekomendasi terhadap program TB tidak berbeda dengan hasil observasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan. Meski demikian ada beberapa catatan dan penjelasan menanggapi laporan dan rekomendasi tadi.
“Dewasa ini, penanggulangan TB adalah salah satu program prioritas nasional. Dengan demikian, ada peluang dan jaminan untuk memperoleh dukungan sumber daya, termasuk dana dan SDM yang mencukupi,” papar Menkes.
Ditambahkan Menkes, mengenai rekomendasi terkait dukungan politis bahwasanya dukungan politis di tingkat yang tertinggi, termasuk Presiden dan DPR, selalu diupayakan melalui berbagai kesempatan dan peluang yang ada. Selain itu, dukungan politis dalam bentuk kebijakan, diwujudkan dalam berbagai jenis peraturan perundangan yang memungkinkan dan dikeluarkan di berbagai tingkat, di pusat dan daerah.
Tentang JEMM
JEMM adalah misi yang bertujuan untuk menyediakan analisis kondisi, upaya pengendalian dan memberikan rekomendasi dalam mencapai target yang tercantum dalam Strategi Nasional Pengendalian TB periode 2015-2019, the End TB Strategy dan target dari Sustainable Development Goals (SDGs). Misi dilaksanakan pada 16-27 Januari 2017 dengan melakukan kunjungan lapangan di 5 daerah dan mengadakan pertemuan dengan lembaga bidang kesehatan yang terkait. Kegiatan JEMM ini melibatkan ahli TB dari Kementerian Kesehatan, universitas, organisasi masyarakat sipil dan pakar TB internasional sebagai mitra Indonesia dalam memerangi TB.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH