Soe, 3 Mei 2017
Sekalipun tak sebesar insentif dari Kabupaten lain di NTT, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sangat mudah untuk mendapatkan tenaga kesehatan, khususnya dokter dan dokter gigi yang mendapat insentif sebesar Rp. 9 juta/bulan. Sementara untuk kabupaten lain bisa memberi insentif lebih, misalnya Kabupaten Malaka, mencapai Rp. 15 juta.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Hosiani pada acara talk show kunjungan Menteri Kesehatan ke Soe, Kabupaten TTS, Rabu (3/5).
Menurut dr. Hosiani, kegemaran para tenaga kesehatan mengabdi di Kabupaten TTS karena suasana kerja yang penuh dengan kekeluargaan, aman dan nyaman, sehingga mereka tak ada keinginan, misalnya keinginan pindah ke tempat lain.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga melakukan kerjasama dengan Anggaran Dana Desa (ADD) dari Kementerian Desa untuk merekrut tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan.
“Melalui kerjasama dengan ADD, tenaga kesehatan, khususnya perawat dan bidan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan untuk desa-desa di wilayah TTS,” ujar dr. Hosiani.
Selain itu, menurut dr. Musa dari Dinas Kesehatan TTS, menyatakan banyak dana desa yang tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kesehatan, padahal program kesehatan masih banyak dan butuh dana. Untuk itu Ia berharap melalui Kementerian Kesehatan, menyusun adanya daftar program kesehatan secara rinci yang masuk dalam ADD Kementerian Desa. Bila hal ini terjadi, maka aparat desa tidak ragu dalam melaksanakan program kesehatan.
“Selama ini aparat desa masih ragu melaksanakan program kesehatan, karena masih belum jelas rincian program kesehatan dalam ADD Kementerian Desa”, ujar dr. Musa.
Menanggapi pertanyaan dr. Musa, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI drg. Oscar Primadi menyarankan agar program kesehatan yang akan digunakan dapat melengkapi kekurangan yang sudah teranggarkan di Kementerian Kesehatan.
“Penyusunan anggaran melalui anggaran dana desa harus hati hati, jangan sampai tumpang tindih dengan program yang sudah teranggarkan di Kementerian Kesehatan”, jelas Oscar.
Dr. Hosiani kembali mengatakan dengan adanya tenaga desa akan dilakukan pendataan, sehingga 12 indikator keluarga sehat akan dapat terpetakan dengan baik.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi
dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013