Ciloto, 1 Juni 2017
Seluruh tenaga kesehatan yang tergabung dalam Panitian Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia bidang kesehatan dan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) mendapat penguatan melakukan promosi kesehatan kepada jemaah haji. Secara spesifik petugas mendapat pelatihan memijat untuk membangun komunikasi dengan jemaah haji.
“Selain untuk membangun komunikasi dengan jemaah, pijit juga dapat menyegarkan tubuh, karena dengan pijat akan menghancurkan asam laktat yang menempel pada tulang,” ujar dr. Yan Bani Luza di hapan peserta pelatihan di BBPK Ciloto, Jawa Barat, Kamis (1/6/2017).
Setelah segar dan dapat berkomunikasi dengan Jemaah, baru masukan pesan-pesan kesehatan seperti penggunaan masker. Menekankan pentingnya penggunaan masker, agar terhindar dari virus dan kuman yang masuk lewat udara.
Mengingatkan kepada jemaah haji untuk sering minum air putih, bukan air zam zam untuk menghindari dehidrasi, kekurangan cairan tubuh. Cukup beristirahat dan makan yang sehat dan begizi, termasuk mengingatkan agar tidak makan makanan yang sudah kadaluarsa atau basi.
Agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat menyebar kepada jemaah haji yang lebih luas, maka harus melakukan pemberdayaan masyarakat untuk ber-PHBS.
Petugas kesehatan harus mendorong dan mengajak jemaah haji untuk melakukan PHBS kepada jemaah haji lainnya, mulai dari diri sendiri, keluarga dan rombongannya.
Dengan melakukan promotif dan preventif, diharapkan dapat mencegah jemaah haji dari berbagai penyakit yang akan timbul karena berbagai faktor risiko penyakit.
Bila jemaah haji ber-PHBS saat berhaji, maka akan dapat mencegah terjadinya penyakit atau jatuh korban. Apalagi sekarang suhu udaranya sangat panas, diperkirakan 43-44 derajat celcius.
“Pengalaman tahun sebelumnya, pemberian promotif dan preventif ini telah meminimalkan terjadinya head stroke, pada saat wukuf di Arofah,” kata dr. Yan.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr.dr. Eka Jusup Singka, MSc mengatakan penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi harus berorientasi pada jemaah haji. Pola mobilisasi petugas harus dilakukan, apalagi tahun ini petugas PPIH berkurang 38 orang.
Perbaikan gizi jemaah juga harus dilaksanakan agar jemaah tetap sehat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013