Setiap calon jemaah haji Indonesia, bila mampu akan berangkat haji ke Mekkah, Arab Saudi dengan menggunakan pesawat terbang. Oleh sebab itu, jemaah harus tetap terpelihara kesehatannya saat terbang. Agar tetap sehat, maka setiap jemaah harus terskrining, sehingga memperoleh rekomendasi terbang oleh dokter spesialis kedokteran penerbangan.
Hal ini disampaikan Ketua Departemen Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Herqutanto di hadapan peserta Tim Promotif dan Preventif Kesehatan Haji, di Ciloto, Minggu (4/6).
Menurutnya, jemaah haji akan banyak mengalami Jet Lag, yakni gangguan waktu tidur sementara akibat melakukan penerbangan yang panjang yang melintasi beberapa zona, terutama penerbangan ke arah Barat seperti ke Arab Saudi. Hal ini disebabkan perubahan siklus tidur-bangun, siklus terang gelap dan zona waktu yang berbeda.
Selain itu, juga ada yang mengalami gangguan kesehatan, bahkan meninggal saat berada dalam pesawat terbang. Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai agar tidak jatuh sakit atau kematian ketika melakukan penerbangan. Adapun penyakit tersebut antara lain:
1. Adanya anemi dan pendarahan saluran pencernaan, anemi akut dan kronik.
2. Gangguan Kardio Vaskuler seperti gangguan jantung tidak terkontrol, Deep vein thrombosis akut, angina pictoris tidak stabil.
3. Gangguan paru seperti gangguan napas saat istirahat dan pneumothorax.
4. Stroke yang kurang dari 3 hari.
5. Penyakit menular seperti tuberkulosis, campak, SARS dan avian flu.
6. Fraktur yang tidak stabil atau belum ditangani.
7. Post operasi 10 hari sebelum berangkat.
8. Gangguan THT, seperti otitis media dengan fungsi tuba dan sinusitis berat.
9. Kehamilan
10. Gangguan psikiatri dan semua kondisi yang dapat menambah parah penyakit yang diderita.
Sebagai petugas kesehatan harus memahami dengan baik kemungkinan yang akan terjadi, jika jemaah menderita salah satu dari 10 penyakit di atas ketika melakukan penerbangan. Selanjutnya memberi masukan kepada jemaah haji.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013