Wonosobo, 17 Juni 2017
Beberapa anak SD beringsut merapikan barisan di dalam tenda. Ibu hamil dan yang membawa Balita pun ikut merapikan pakaian seraya menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Presiden akan membagikan makanan bergizi dari Kementerian Kesehatan dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial.
Tak tanggung-tanggung, melalui kegiatan itu, Presiden Jokowi menyimpan harapan besar kepada anak-anak Indonesia agar bisa bersaing dengan bangsa lain.
“Karenanya ini (pemberian makanan bergizi dan PKH) untuk mempersiapkan anak-anak kita agar bisa bersaing dengan negara lain,” harap Presiden Joko Widodo, Sabtu (17/6).
Makanan bergizi pada program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diberikan kepada anak SD, Balita, dan ibu hamil. Satu box perorang. Untuk anak SD dimakan 6 keping perhari, untuk Balita usia 6-11 bulan 8 keping, dan 1-5 tahun 12 keping.
Selain itu, untuk ibu hamil dalam usia kandungan 1-3 blan dimakan 2 keping perhari, dan 4-9 bulan 3 keping perhari. “Gizi itu penting untuk anak-anak kita. Karena anak-anak harus sehat sejak dalam kandungan,” tambah Presiden Jokowi.
Proporsi makan biskuit tersebut memang harus diatur mengingat komposisi gizi yang tinggi. Presiden menyebutkan, pada biskuit itu di antaranya mengandung energi, kalori, karbohidrat, protein 6 gram, dan 11 macam vitamin.
“Jadi hati-hati kalau pas makan ini tidak boleh kebanyakan. Ini komposisinya tinggi agar anak-anak kita tidak kurus. Harus gizinya baik,” kata Jokowi.
Makanan tambahan ini sifatnya bukan sebagai makanan pokok. Jadi, lanjut Presiden, harus diiringi pula makanan sehat dan bergizi lainnya seperti ikan, sayur dan buah-buahan.
Selain PMT, Presiden jokowi pun memberikan PKH kepada warga Wonosobo. Pertahun setiap keluarga mendapatkan Rp. 1.890.000. Presiden Jokowi mengingatkan bahwa dana itu hanya boleh dipakai untuk keperluan anak-anak untuk sekolah, untuk hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan juga gizi anak.
“Tidak boleh dipakai buat beli rokok. Uang tersebut dipakai buat anak-anak kita supaya bisa pinter dan tidak ada yang putus sekolah,” tambah Presiden Jokowi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi