Jakarta, 17 Juni 2017
Penguatan sektor adalah strategi untuk dekatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia tahun 2017. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang menguatkan pada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah maupun di Mekkah.
Alasan penguatan sektor ini sebagai bentuk upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji yang berada di kloter dan pemondokan. Untuk penguatan pelayanan kesehatan sektor ini akan ditempatkan sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas dan terampil, seperti dokter spesialis, dokter dan perawat.
Strategi ini seringkali kali disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Dr.dr. Eka Jusup Singka, MSc kepada seluruh petugas kesehatan haji di Jakarta.
Selain mendekatkan pelayanan kesehatan kepada jemaah, tahun ini ada peningkatan 52.200 jemaah haji dalam 120 kloter yang menjadi tanggung jawab sektor dalam pembinaan, pelayanan dan perlindungan. Untuk penguatan pelayanan kesehatan, setiap tenaga kesehatan harus multi kesadaran,multi talenta dan multi pekerjaan.
“Seorang dokter spesialis, juga sebagai tim gerak cepat, ada juga dokter yang masuk tim kuratif dan rehabilitatif. Ia akan menjalankan emergensi, jemput bola, stabilisasi dan rujukan. Tidak ada yang hanya menunggu, apalagi kasus emergensi”, ujar Eka.
Menurutnya, Keterbatasan SDM, sistem dan sarana yang ada bukan berarti melegalisasi kelemahan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji. Kondisi ini justru mendorong kreativitas dan inovasi semua pihak untuk menemukan solusi terbaik pelayanan jemaah.
Pada saat perumusan pengorganisasian kerja Daker Madina, Kasubsi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Madinah, dr Ika Nurfarida Sholeh, SpKJ mengatakan petugas kesehatan harus bekerja untuk menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan kepada jemaah haji.
“Kita akan bekerja dengan baik, bila melakukan berdasar kopetensi dan kemauan keras untuk sinergi antar tim. Semua harus fokus pada penyelesaian masalah saling mendukung dan bekerjasama untuk melayani jemaah”, kata Ika.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH