Kementerian kesehatan telah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk terselenggaranya kesehatan haji yang baik tahun 2017 ini. Mulai dari rekuitmen tenaga kesehatan, pelatihan, penyediaan sarana dan prasana, penyediaan obat, vaksinasi, layanan katering jemaah sakit, pemeriksaan kesehatan jemaah dan petugas, rapat koordinasi dan sistem penguatan sistem informasi dari para penyelenggara kesehatan haji.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Dr.dr. Eka Jusup Singka, MSc, 13 Juli 2017, di Jakarta, menjelang keberangkatannya ke Arab Saudi.
Menurut Kapuskes Haji, Kementerian Kesehatan telah merekut 1.963 tenaga kesehatan haji untuk mendukung penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi. Tenaga kesehatan haji terdiri dari tenaga kesehatan kloter atau Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.521 orang yang terdiri dari 507 dokter dan 1.014 perawat. TKHI dari dokter dan perawat ini selalu menyertai jemaah haji dalam 507 kloter penerbangan, sehingga setiap keluhan jemaah haji langsung mendapat penanganan dari tenaga kesehatan yang menyertainya.
Sedangkan tenaga kesehatan non kloter yang sering disebut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan sebanyak 268 orang. Tenaga ini mendapat jenis penugasan Tim Asistensi 8 orang, Tim Manajerial 13 orang, Tim Kuratif dan Rehabilitatif (TKR) 154 orang, Tim Gerak Cepat (TGC) 75 orang dan Tim Promotif dan Preventif (TPP) 18 orang.
Tim Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia telah mendapatkan 2 pelatihan yakni pelatihan kompetensi kesehatan dan pelatihan integrasi. Khusus TKHI, pelatihan kompetensi dan integrasi diselenggarakan di Embargasi Provinsi. Indonesia mempunyai 13 embargasi.
Guna mendukung kelancaran tugas kesehatan haji di Arab Saudi, Kementerian Kesehatan telah merekut 174 orang Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK). Mereka adalah para WNI yang bermukim di Arab Saudi. Dalam penugasanya mereka ada yang bertugas sebagai pendamping jemaah sakit, pengemudi ambulan, pengemudi operasional, pengemudi TPP, TKR, TPP, administrasi perhajian, perawat, tenaga rekam medis, tenaga kebersihan, tenaga perbekalan kesehatan dan mekanik.
Khusus terkait kesiapan sarana dan prasarana kesehatan haji di Arab Saudi, Kemenkes telah melakukan penataan layout Klinik Kesehatan Haji Indonesia yang baru, sebanyak 18 lantai di wilayah Aziziah. Selain itu, untuk melengkapi kebutuhan mobil ambulan yang sudah ada, telah melakukan sewa ambulan sebanyak 15 unit, yang akan diserahkan tanggal 25 Juli dan 30 Juli 2017.
Selain itu, Kementerian Kesehatan telah menetapkan persiapan catering jemaah haji sakit dan petugas kesehatan. Juga telah melakukan persiapan penyediaan obat, pengiriman obat dan perbekalan kesehatan haji oleh Direktorat Obat Publik, Direktorat Farmalkes, Kementerian Kesehatan.
Khusus untuk jemaah haji, sekarang tenaga kesehatan sudah melakukan pembinaan, pelayanan, perlindungan dan pemeriksaan kesehatan fase pertama di Pusat Kesehatan Masyarakat, kedua di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota masing-masing, termasuk pemberian vaksin miningitis, sedangkan pemeriksaan ketiga di embargasi untuk melakukan pengecekan kesehatan ulang, apabila ada jemaah haji yang lolos belum mendapat vaksinasi miningtis, maka harus divaksinasi di embargasi.
Guna memastikan terjadinya koordinasi penyelenggaraan kesehatan haji di Embargasi dan Debarkasi, serta penguatan sistem informasi haji, telah dilakukan rapat koordinasi penyelenggaraan kesehatan haji di Makasar, tanggal 12-15 Juli 2017. Semua pihak terkait, mulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, Embargasi/Debargasi, perwakilan tim managerial, tim asistensi, tim TPP, tim TKR, tim TGC dan perwakilan dari Ditjen Pembina Haji dan Umroh Kementerian Agama RI.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Indonesia, Dr.dr. Eka Jusup Singka, MSc, menyatakan bahwa persiapan penyelenggraan kesehatan haji sudah dilakukan secara maksimal, strategi penyelenggaraan sudah disiapkan, jenis penugasan telah ditetapkan, melatih semua tenaga kesehatan telah dituntaskan, berikutnya tinggal pemberangkatan dan pelaksanaan di Arab Saudi.
“Kita berharap penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk itu, saya berharap semua tenaga kesehatan yang tergabung dalam penyelenggara kesehatan haji Indonesia memiliki komitmen yang tinggi dalam melayani jemaah haji”, harap Eka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH