Jakarta, 25 Juli 2017
Mudahnya arus informasi memberikan dampak positif dan negatif seiring hadirnya gawai di tengah masyarakat, terutama anak-anak. Orang dewasa khususnya orang tua, diharapkan selalu waspada terhadap anaknya dalam menggunakan gawai.
Gawai sebagai perangkat teknologi informasi merupakan media pembelajaran yang sangat efektif, dapat membangun kreatifitas anak, sebagai sumber informasi, komunikasi, pembelajaran jarak jauh dan untuk jejaring sosial.
Namun di sisi lain, penggunaan gawai dapat menimbulkan masalah seperti mempengaruhi kesehatan mata anak, masalah tidur, kesulitan konsentrasi, menurunnya prestasi belajar, perkembangan fisik, perkembangan sosial, perkembangan otak, dan penundaan perkembangan bahasa anak.
Menekes RI, Prof. Nila F. Moeloek mengatakan banyaknya penggunaan gawai di setiap anggota keluarga menyebabkan komunikasi antar keluarga berkurang.
“Komunikasi itu penting sekali karena di situ kita bisa mengungkapkan dan mendiskusikan masalah apa yang sedang terjadi,” kata Menkes pada perayaan puncak Hari Anak Nasional 2017 di Gedung Prof. Sujudi, Kemenkes RI, Selasa (25/7).
Kemudahan arus informasi saat ini seringkali digunakan untuk melakukan tindak kejahatan (cybercrime). Jika diperhatikan, penggunaan gawai saat ini tidak hanya oleh remaja, tetapi juga sudah digunakan sejak Balita bahkan Batita, misalnya penggunaan youtube.
Data kasus kekerasan pada anak di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan data KPAI, pada tahun 2015 terdapat sebesar 6006 kasus kekerasan anak. Berdasarkan data KPP PA, persentasi jenis kasus kekerasan pada anak adalah kekerasan seksual.
Menkes mengatakan, saat ini sedang ramai kasus bullying. Jangan sampai melakukan hal demikian.
“Negara kita adalah negara besar. Kita ingin anak-anak kita menjadi cerdas dan pandai. Kita perlu ketahanan keluarga agar terhindar dari hal negatif dari penggunaan gawai. Untuk mewujudkannya kita perlu perbanyak komuniksai dengan keluarga,” ujar menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013