Jeddah, 25 Juli 2017
Ketika upacara pelepasan petugas haji Indonesia di lapangan asrama haji pondok gede, tiba tiba salah seorang peserta wanita bersama temanya, mundur ke belakang. Dari komentarnya ia akan istirahat sejenak dan minum obat. Tubuh terasa kurang nyaman dan mulai kehilangan keseimbangan saat berdiri mengikuti upacara pelepasan.
Setelah istirahat beberapa saat dan minum obat, ia dapat melanjutkan perjalan ke Bandara Sukarno Hatta dan mengikuti penerbangan menuju Arab Saudi dalam keadaan sehat. Ada juga yang sibuk mencari minum air putih, karena lupa belum minum obat yang secara rutin harus diminum. Alhamdulillah, tak seberapa lama Ia telah mendapati kran air minum yang disediakan Bandara, kemudian ia meminum obatnya.
Aktifitas di atas salah satu contoh bagaimana seorang petugas haji mengerti sinyal tubuh yang harus segera mendapat perhatian. Sinyal tubuh ini yang menjadi tanda agar segera melakukan tindakan untuk menjaga kesehatannya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc berulang kali mengingatkan agar petugas haji dan jemaah memperhatikan kesehatannya dengan cara memperhatikan alarm tubuh masing masing. Jangan mengikuti orang lain, karena setiap tubuh manusia mempunyai alarm sendiri sendiri, termasuk daya tahannya.
“Jangan biarkan tubuh sampai jatuh ngedrop atau sakit. Segera istirahat jika lelah. Segera minum obat jika sakit. Segera makan jika lapar. Jangan menundanya. Sebab kesehatan adalah yang paling utama sebagai petugas ataupun jemaah”, ujar Kapus Haji.
Demikian juga Kasie Kesehatan Daker Madinah dr. Edi Supriyatna, MKK dalam pesannya kepada seluruh petugas kesehatan dan jemaah agar menjaga kesehatannya masing masing. Hal ini disampaikan secara berulang dalam berbagai kesempatan karena pentingnya kesehatan seseorang dalam mendukung kesempurnaan ibadah haji.
“Saya ingatkan kepada semua petugas agar menjaga kesehatan. Perhatikan alarm tubuh yang telah memberi sinyal. Lakukan tindakan yang tepat dan segera untuk memulihkan kesehatannya. Jangan biarkan tubuh sampai jatuh sakit”, begitu penegasan dr. Edi lewat wa grup Daker Madinah dari Arab Saudi.
Tak ketinggalan, Koordinator Tim Preventif dan Promotive (TPP) Daker Madinah, Ahmad Latu juga mengingatkan agar setiap petugas haji dan jemaah menjaga kesehatan. Bahkan Latu secara khusus mengumpulkan anggota TPP di Bandara Suta untuk manyampaikan pentingnya memperhatikan alarm tubuh ini.
“Teman teman, sambil menunggu keberangkatan, saya ingin mengulang dan menegaskan kembali pesan Kapus haji agar kita semua memperhatikan alarm tubuh kita masing-masing, sehingga kesehatan kita tetap terjaga. Jangan lupa mengingatkan jemaah untuk perhatikan alarm tubuhnya juga”, pinta Latu.
Untuk itu, petugas haji sudah saling mengingatkan alarm tubuh, ketika duduk 9 jam menuju Jeddah. Para petugas saling mengingatkan untuk bergerak setiap 2 jam sekali dengan melakukan senam peregangan, jalan menuju toilet atau berdiri dengan menggerakkan badan untuk menghindari sumbatan pembuluh darah, karena terlalu lama duduk di pesawat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH