Medinah , 1 Agustus 2017
Untuk menghindari terjadinya sengatan panas (heat stroke), Kementerian Kesehatan telah membentuk Tim Promotif dan Preventif (TPP). Salah satu tugas tim ini memberi penyuluhan kesehatan kepada jemaah haji di Arab Saudi.
Musim haji tahun 2017, diperkirakan suhu udara Arab Saudi antara 45-50 derajat celcius. Tanda tanda terkena haet stroke antara lain: suhu tubuh tinggi, kejang kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan dan frekuensi napas yang sangat cepat.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Eka Yusuf Singka, MSc, kondisi heat stroke terjadi pada saat terpapar matahari dalam waktu yang lama, terutama waktu menunaikan ibadah Armina ( Arofah dan Mina).
Apalagi 67 % jemaah haji Indonesia sudah lanjut usia dan berisiko tinggi, sehingga lebih rentan terkena dehidrasi, kekurangan cairan yang berat.
Menurut Kapuskes Haji, untuk mencegah terjadi heat stroke, jemaah haji dihimbau melakukan pencegahan sebagai berikut:
1. Minum air setiap 2-3 jam, jangan menunggu haus.
2. Semprotkan air ke wajah dan bagian tubuh lainya yang terkena sinar matahari.
3. Gunakan pakaian yang longgar dan mudah dan mudah menyerab keringat.
4. Bagi yang berusia lanjut dan atau memiliki penyakit sebaiknya bepergian dengan pendamping dan sering kontrol kesehatan dengan dokter kloter.
5. Gunakan alas kaki, pakai payung dan penutup kepala jika bepergian.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH