Madinah, 2 Agustus 2017
Sucipto (63) yang lahir di Medan ini, ditakdirkan berangkat ke Tanah Suci, menjadi Jemaah Haji asal Medan, kloter 1, yang mendarat di Bandara Prince Muhammad Abdul Aziz Madinah ini, mendapat perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, karena penyakit jantungnya kumat.
“Alhamdulillah, saya mendapat perawatan yang baik. Dokter dan perawatnya baik dan ramah, termasuk disuapi waktu makan”, ujar Sucipto.
Selain itu ada pasie Radisah Binti Ahmad Kasdan (71), jemaah haji asal Purworejo juga sempat mendapat perawatan IGD di KKHI, dengan diagnosa gangguan ingatan sementara. Ia merasa senang karena mendapat pelayanan yang menyenangkan, termasuk disuapi.
“Saya merasa gembira mendapat layanan disini, petugasnya ganteng genteng dan ayu ayu. Iki kok manja banget harus disuapi segala, malu”, kata mbah Rasidah.
Fauzan, Rekamedis yang sehari- hari melayani pasien, juga melakukan perawatan makan pasien, termasuk menyuapi. ” Saya senang menyuapi pasien. Selain memastikan pasien mendapat asupan gizi yang cukup, juga untuk mendekatkan interaksi dengan pasien”, katanya.
Tidak hanya Sucipto yang mendapatkan layanan disuapi ketika makan, tapi seluruh pasien di layanan rawat inap mendapat layanan yang sama.
Hal ini dikuatkan oleh Kabid Kesehatan Arab Saudi, dr. Etik Retno Wiyati, MARS, bahwa kelebihan service madinah kepada jemaah rawat inap semua disuapin.
“Selain untuk memastikan makanan yang disiapkan benar-bemar dikonsumsi jemaah dan secara psikologis sebagai wujud kasih sayang petugas pada jemaah”, kata Etik.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH