Jakarta, 11 Agustus 2017
Presiden RI Joko Widodo bakal mencicipi tiga masakan khas dari ikan di Istana Merdeka dalam peringatan HUT ke-72 RI, 17 Agustus 2017 mendatang.
Ketiga masakan tersebut merupakan pemenang Lomba Masak Ikan Nusantara dari lima kota. Jawaranya adalah Abdul Kadir (Pontianak) yang menyajikan menu Botok Ikan Masak Putih. Di urutan kedua, Ruben Jeremia (Jakarta) dengan sajian Gabus Pucung Sambal Pete dan Narti Buo (Gorontalo) yang mempersembahkan Ikan Santan Goroho.
Sementara ketujuh finalis lainnya tak mau kalah menyajikan menu inovatif bergizi tinggi, seperti Anita Attu asal Gorontalo (Iloni Burger), Endang SN dari Batam (Es Datin), Matelda F. Maryen dari Biak Numfor Papua (Kerang Tumis Labu Kuning), Non Lahibu asal Gorontalo (Woku Ikan Gabus Bambu Kuning), Sri Ekowati asal Batam (Lontong Singkong Tongkol), Sri Sudaryani asal Batam (Lawar Cumi), dan Syamsudin asal Pontianak (Ikan Saos Kribang Daun Kesum Tabur Serundeng).
Setelah melihat proses memasak 10 finalis selama 30 menit, Chef profesional Vindex Tengker dibantu empat orang juri lainnya mempertimbangkan beberapa aspek seperti kebersihan, presentasi, kerapian dan higienitas dari menu tersebut.
“Para kontestan ini adalah best of the best dari daerahnya. Bahan-bahan yang digunakan khas sekali seperti ikan gabus,” ujar Vindex ketika pembukaan Taste of Indonesia sekaligus pengumuman pemenang di Lippo Mal Kemang.
Ia mencontohkan, masakan pemenang ketiga memakai pisang khusus dari Gorontalo yang memadukan rasa manis pisang dan santan. Unsur pelestarian kuliner kuno turut menjadi pertimbangan ketika melihat kreasi ikan gabus pucung khas Betawi. Begitu pula unsur inovasi yang menjadi kunci pemenang pertama karena memakai bumbu dari daun mengkudu untuk mengolah ikan kakap.
“Hal yang penting untuk makanan Indonesia, banyak yang berpikir tidak higienis. Apalagi cuaca di Indonesia yang seperti itu bakteri berkembang sangat cepat. Jadi kita perhatikan hal itu,” jelas chef Vindex.
Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Chrisma Aryani Albandjar sangat takjub dengan kreasi masakan ikan para finalis. Ia menceritakan awal mula kampanye Gemar Makan Ikan ketika tahun lalu Presiden Jokowi berpikiran untuk mendorong konsumsi ikan sebagai sumber protein terbaik. Lantaran tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih di bawah rata-rata sekira 41 ton per tahun.
“Kami melihat masyarakat bisa berkreasi untuk menyajikan masakan bagi Presiden Jokowi dan keluarga sekaligus mencontohkan makanan bergizi bagi masyarakat. Maka buatlah anak kita kunci SDM sehat, cerdas, kuat, berdaya saing,” papar Chrisma.
Selain meningkatkan konsumsi ikan, bersama Kemenkes RI, Kemenpar, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong agar kuliner dari bahan ikan menjadi salah satu kunci pendorong produk unggulan pariwisata.
“Jadikan ikan sebagai makanan di piring-piring rumah kita,”harap Chrisma.
Staf Khusus Menkes Bidang Peningkatan Kemitraan dan SDGs, Diah Saminarsih, M.Sc. didampingi Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Kesmas Kemenkes RI Ir. Doddy Izwardy, MA menyampaikan pentingnya menggemakan budaya makan ikan demi pemenuhan gizi keluarga Indonesia, terutama bagi pertumbuhan anak.
“Presiden kita concern dengan anak-anak yang menderita stunting. Maka, ikan memang tepat menjadi bahan pangan utama karena kandungan nutrisinya lengkap,” terangnya.
Apalagi, Doddy melihat jenis ikan sebagai bahan masaknya termasuk jenis ikan darat yang mengandung omega, protein, sekaligus zat mineral penting bagi tubuh. Ia pun optimistis, masyarakat Indonesia pun bakal makin menggemari masakan dari ikan karena kian terpapar dengan informasi kandungan gizinya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi