Madinah, 08 Agustus 2017
oleh: Prawito
Perjalanan darat, dengan jalan mulus dan lurus, akan sangat menguras energi, karena monoton. Apalagi harus di batasi dengan kecematan tidak boleh lebih dari 120 km/ jam. Kalau lebih akan terpotret kamera pengintai yang ada disepanjang jalan track Madinah-Mekkah atau sebaliknya.
Mereka yang terkena potret kamera akan dikenakan denda yang lumayan besar, minimal 300 royal, apalagi untuk seorang pengemudi yang tak seberapa gajinya. “Sungguh Memberatkan”, kata Muklis pengemudi yang pernah mengantar evakuasi pasien ke Mekkah dari Madinah.
Nah, untuk mengurangi kejenuhan dalam mengemudikan kendaraan track Madinah-Mekkah, ada sebuah lembah gurun batu hitam, terdapat sekawanan kera yang siap menghibur pengendara.
Mereka bisa menari dan jungkir balik di atas kap mobil tanpa alunan gamelan seperti di tanah air. Cukup mereka beri makanan seperti kacang atau biji bijian sejenis. Mereka akan saling berebut dan berteriak teriak, membuat penumpang dalam mobil ketakutan.
Begitu ketakutan, maka pelupuk mata sudah pulih dan membuka sempurna, perjalanan dapat dilanjutkan kembali, karena kantuk sudah hilang melihat tarian maut kera berebut kacang pemberian manusia. Selamat menikmati perjalanan, semoga selamat sampai tujuan.
Sekawanan kera itu tampak gemuk gemuk, padahal tak ada tumbuhan dan buah buahan disekitar yang menjadi bahan makanan sehari hari. Itulah karunia Allah yang menjamin rezeki semua mahluknya.
Mereka kelihatanya juga berkembang biak dan beranak pinak, karena terdapat pejantan dan induk betina, beserta anak cucunya. Kompak menikmati panasnya sahara. Mereka bercanda, senda gurau, dan berbagi suka duka, layaknya manusia. Bersambung,…..