Madinah, 17 Agustus 2017
Tim Mobile telah menemukan 82 jemaah yang mengalami permasalahan kesehatan di bandara Madinah dan Jeddah melalui screening kesehatan. Dari 82 jemaah terjaring, ditemukan diagnosa penyakit Essential (Primary) Hypertention, vertigo, Dispepsia dan diare.
Demikian hasil laporan harian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Arab Saudi, hari ke 20 pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi, tanggal 16 Agustus 2017, di Arab Saudi.
Selanjutnya, berdasarkan laporan tersebut, setelah melakukan observasi terhadap 82 kasus, 63 jemaah membaik dan kembali ke kloter, 10 jemaah di rujuk ke KKHI Madinah dan 9 jemaah di rujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Menurut Kabid Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Etik Retno Wiyati, MARS, Tim mobile yang terdiri dari beberapa jenis profesi kesehatan, termasuk dokter, perawat dan lainnya secara khusus melakukan deteksi dini jemaah haji, setelah mendarat di Arap Saudi, baik Madinah maupun Jeddah.
“Dengan deteksi dini, petugas kesehatan dapat langsung menemukan keluhan jemaah haji dan mendiagnosa penyakitnya. Sehingga secara cepat dapat melakukan stabilisasi atau rujukan ke pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat”, jelas. dr. Etik.
Selain itu, deteksi dini ini dapat mengantisipasi dapak kesehatan lebih berat berlanjut bagi jemaah haji risti, setelah menjalani perjalanan panjang penerbangan, dari Tanah Air menuju Arab Saudi. Sering kali, jemaah mangalami kelelahan, apalagi jemaah risti.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH