Jakarta, 24 Agustus 2017
Berbagai masalah kesehatan, seperti penyebaran penyakit dari suatu negara ke negara lain kerap terjadi. Optimalisasi kerja sama lintas negara melalui ASEAN diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengatakan pembangunan kesehatan masyarakat ASEAN yang nyata perlu terus didorong. ASEAN telah menyepakati tujuannya bersama menuju ASEAN Community Vision 2025 dan mengimplementasikan ASEAN Post-2015 Health Development Agenda.
ASEAN Post-2015 Health Development Agenda bertujuan mewujudkan masyarakat ASEAN yang sehat. Arah dan kebijakan kerjasama sosial budaya ASEAN bidang kesehatan pun telah bertransisi, yang sebelumnya kebijakan kerjasama itu dilakukan melalui sharing best practices, kini menjadi bentuk nyata pelaksanaan kegiatan.
Manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk standardisasi kualitas pembangunan kesehatan di ASEAN.
Kerja sama sosial budaya sebagai peluang bagi Indonesia untuk mengisi kesenjangan di dalam negeri. Kerja sama tersebut ditujukan untuk mensinergikan kualitas pembangunan kesehatan pada beberapa prioritas, yakni promosi gaya hidup sehat, penguatan sistem kesehatan dan akses pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit menular dan bahaya kesehatan lainnya, serta keamanan pangan.
Selain itu, kerja sama ekonomi ASEAN menuju perdagangan bebas produk kesehatan diharapkan dapat meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap harga obat dan alat kesehatan. Sementara itu, perdagangan bebas jasa kesehatan diarahkan untuk meningkatkan daya saing tenaga kesehatan Indonesia dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam rangka HUT ASEAN ke-50 ini, Biro Kerja Sama Luar Negeri (BKLN), Kemenkes RI menggelar Seminar bertema “Optimalisasi Pemanfaatan Kerjasama ASEAN Bidang Kesehatan”. Kepala BKLN Acep Soemantri, SIP, MBA mengatakan seminar ini bertujuan mendapatkan masukan positif dari para pemangku kepentingan bidang kesehatan. Masukan itu nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan penentuan arah kebijakan kerja sama kesehatan di ASEAN.
Selain itu, lanjut Acep, seminar tersebut sebagai bentuk sosialisasi dan membangun kepedulian pemangku kepentingan dalam memanfaatkan kerja sama kesehatan ASEAN.
Selain menyelenggarakan seminar, Kemenkes akan berpartisipasi dalam Parade Tenaga Kesehatan dan pengerahan Tim Medis yang siaga di jalur parade ASEAN 50. Acara itu akan digelar oleh Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta pada Minggu (27/8).
Pada usianya yang setengah abad ini, ASEAN sukses menjembatani kerja sama antar pemerintah negara anggota. Namun demikian, masyarakat harus terus berupaya agar ASEAN tidak dirasakan asing oleh masyarakatnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP 196110201988031013