Pangandaran, 8 September 2017
Pada tanggal 8 September 2017, bertempat di Ruang Teater Nyamuk, Loka Litbang P2B2 Pangandaran telah di-launching “Wisata Ilmiah/ Wisata Edukasi Penyakit Tular Nyamuk”. Pada kesempatan tersebut telah hadir Kepala Badan Litbang Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, Perhimpunan Pemandu Wisata Kabupaten Pangandaran, dan pemangku kepentingan terkait pariwisata di Kabupaten Pangandaran.
Kepala Loka Litbang Lukman Hakim, SKM, M.Epid, dalam laporannya menyampaikan bahwa Loka Litbang P2B2 Pangandaran pada awalnya adalah Stasiun Lapangan Pengendalian Vektor (SLPV) yang didirikan sejak tahun 1999. Kemudian berkembang menjadi Loka Litbang P2B2 yang bernaung di bawah Badan Litbang Kesehatan. Selanjutnya, dalam rangka memasyarakatkan hasil-hasil penelitian kepada publik, dibangunlah “Teater Nyamuk” dan “Museum Nyamuk”. Melalui produk audiovisual yang diputar di Teater Nyamuk, serta koleksi panel-panel di Museum Nyamuk, yang menampilkan jenis-jenis nyamuk, siklus hidup nyamuk, dan penyakit yang dapat ditularkannya, pengunjung wisata ilmiah dapat melihat dan memahami peranan nyamuk dalam menularkan penyakit. Tidak hanya itu saja, namun juga bagaimana melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit melalui pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Drg. Yani Ahmad Marzuki, M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa beliau menyambut baik tentang ide menjadikan Loka Litbang P2B2 Pangandaran menjadi bagian dari simpul pariwisata (khususnya wisata ilmiah/ wisata edukasi) di Kabupaten Pangandaran. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa pengembangan wisata ilmiah ini sesuai dengan visi Kabupaten Pangandaran untuk menjadi pariwisata kelas dunia.
Selanjutnya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Dr. Siswanto, MHP, DTM dalam sambutan dan arahannya, menyampaikan bahwa nyamuk menjadi hewan yang sangat penting kedudukannya dalam menularkan penyakit pada manusia. Bahkan, tanggal 20 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Nyamuk Sedunia. Hal ini merujuk pada penemuan Dr. Sir Ronald Ross pada tahun 1897, yang telah berhasil menemukan penyebab malaria (plasmodium) saat melakukan pembedahan perut nyamuk. Dalam periode selanjutnya, banyak diketemukan penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk (Dengue, Filariasis, Chikungunya, dll).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Litbangkes juga menyambut baik ide Loka Litbang P2B2 untuk mempromosikan hasil-hasil penelitianya melalui wisata ilmiah/ wisata edukasi, yang bisa diintegrasikan menjadi bagian dari program pariwisata Kabupaten Pangandaran. Hal ini akan mampu meningkatkan nilai manfaat litbang, melalui edukasi kepada masyarakat.
Kepala Badan Litbangkes juga menekankan bahwa UPT Litbangkes di daerah, selain menjadi wakil Badan Litbangkes di daerah untuk melaksanakan riset skala nasional, UPT Litbangkes di daerah juga harus mampu melaksanakan riset operasional kebutuhan lokal dan juga melakukan inovasi yang menjadi keunggulan masing-masing UPT.