Jakarta, 12 September 2017
Sejalan dengan Visi dan Misi Presiden RI, Ir.Joko Widodo dalam Agenda Prioritas (Nawa Cita) ke 5 yakni Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, Pemerintah terus membangun kesehatan masyarakat.
“Pembangunan kesehatan merupakan suatu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap individu untuk dapat berperilaku hidup sehat bagi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” kata Menkes RI, Nila F. Moeloek saat membuka Konferensi Nasional Promosi Kesehatan ke-7 yang diselenggarakan di Jakarta (12/9).
Untuk mencapai Nawa Cita ke – 5, Kementerian Kesehatan menetapkan program-program kesehatan guna membangun kesehatan masyarakat Indonesia, salah satunya Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga.
Dalam mempercepat dan mensinergikan upaya promotif dan preventif hidup sehat tentunya perlu peran aktif dari seluruh komponen bangsa. Maka Presiden RI menetapkan Inpres Nomor 1 Tahun 2017 Tentang “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)”.
Instruksi tersebut ditujukan kepada semua Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gubernur dan Bupati/Walikota serta melibatkan masyarakat dan dunia usaha untuk menggerakan seluruh masyarakat hidup sehat; dengan menggali/mengenali sumber daya, potensi, dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dalam mencapai hidup sehat.
Promosi Kesehatan sebagai Pilar Utama
Dalam penguatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat, maka upaya promosi kesehatan menjadi pilar utama pembangunan kesehatan bahkan faktor penentu pembangunan berkelanjutan. Harapannya agar semua lintas sektor bisa berperan aktif dalam perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan (Permenkes Nomor 74 tahun 2015).
“Saya menyambut baik Konferensi Nasional Promosi Kesehatan ke-7 dengan tema “Promosi Kesehatan dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.” Sesuai dengan pentingnya kontribusi promosi kesehatan dalam mencapai SDG’s,” ungkap Menkes Nila F. Moeloek.
Strategi action across sector dalam SDG’s sangat dibutuhkan, untuk itu perlu menjadikan promosi kesehatan sebagai agenda perencanaan pembangunan nasional agar dapat menghasilkan kebijakan yang terpadu/berhubungan didalam tata kelola pemerintahan yang baik, mobilisasi sosial dan memperkuat kesadaran akan kesehatan, dalam rangka mengakselerasi tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Menkes Nila F. Moeloek berharap dengan adanya Konferensi Promosi Kesehatan bisa memperoleh: 1) Rumusan langkah-langkah konkrit promosi kesehatan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan khususnya dan pembangunan berkelanjutan pada umumnya; 2) Adanya peningkatan peran pemerintah daerah dalam implementasi promosi kesehatan; 3) Diperoleh pembelajaran tentang keberhasilan pelaksanaan promosi kesehatan dalam pencapaian masyarakat sehat; 4) Inovasi-inovasi upaya promosi kesehatan; serta 5) sinkronisasi antar lembaga pendidikan, pengguna tenaga promosi kesehatan dan profesi guna memenuhi tenaga promosi kesehatan yang profesional.
Konferensi Nasional Promosi Kesehatan
Konferensi Nasional Promosi Kesehatan diadakan pada 12-16 September 2017, diikuti sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan/RS, Institusi Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi, Dunia Usaha dan Mahasiswa.
Konferensi ini menjadi ajang dalam menyusun pentingnya kontribusi promosi kesehatan dalam pembangunan kesehatan nasional. Konferensi ini juga akan diintegrasikan dengan Musyawarah Nasional Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi,MPH
NIP.196110201988031013