Madinah, 24 September 2017
sebanyak 19 jemaah haji mengalami muntah, mual dan mencret setelah shalat magrib, yang tersebar di lantai 1, 2,3,5,6,8 Hotel Al Madina Rose, 24 September 2017 di Madinah.
Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Tim Gerak Cepat (TGC) dan Tim Preventif dan Promotif (TPP) melakukan gerak cepat kendalikan kejadian kasus keracunan jemaah haji dengan baik.
Mereka di duga keracunan setelah makan dan minum siang hari, sekitar pukul 14.00 sepulang dari melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di Masjid Nabawi.
Kejadian ini membuat heboh jemaah haji yang menghuni hotel Al Madina Rose. Mereka tergabung dalam kloter BTH 24, Batam. Jemaahnya terdiri dari Kabupaten Krinci dan Kabupaten Tebo, sebanyak 447 orang, termasuk petugas.
Kehebohan itu muncul setelah beberapa jemaah haji melaporkan sakit kepada tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) dengan mengeluh muntah, mual dan mencret beberapa kali, setelah shalat Ashar menjelang Magrib.
Selanjutnya, tim Promotif dan Preventif telah menyerukan untuk melakukan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, untuk menghindari terjadinya keracunan berlanjut.
Menurut dokter kloter TKHI dr. Armiza Bin Zakaria, dari semua kasus kejadian keracunan, 5 jemaah diantaranya sudah mendapat tindakan medis dari Tim Gerak Cepat ( TGC) sektor 2 berupa pemasangan cairan infus RL yang berfungsi pengganti cairan tubuh agar tidak terjadi dehidrasi.
Sementara jemaah lain yang merasa gejala yang sama telah mendapat cairan oralit dan menambah cairan dengan memperbanyak minum air putih, sebagai antisipasi terjadinya dehidrasi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH