Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH menyatakan, kasus Influenza A (H1N1) pdm 09 yang selanjutnya disebut H1N1pdm09 pertama kali ditemukan di dunia pada April 2009, di Mexico. Secara salah, masyarakat menyebut penyakit ini dengan istilah Flu Mexico atau Flu Babi. Pada Juni 2009, WHO menyatakan keadaan pandemi, karena pada saat itu sudah 74 negara melaporkan adanya kasus tersebut.
“Tidak tepat disebut Flu Babi, karena virus baru ini merupakan ‘koalisi’ antara virus flu pada burung, virus flu pada babi dan virus flu pada manusia. Penamaan Flu Babi pada virus ini juga tidak tepat karena memang tidak berhubungan dengan konsumsi babi/ kontak dengan babi”, tegas Menkes.
Pada awalnya, semua kasus harus dilaporkan ke WHO. Laporan jumlah kasus terakhir H1N1pdm09 di situs WHO bulan Oktober 2009 more than 440.000 cases. Sesudah itu tidak ada laporan jumlah kasus lagi di WHO karena memang tidak ada kewajiban negara melaporkannya lagi ke WHO, seperti juga negara-negara tidak perlu melaporkan kasus-kasus influenza lainnya, kecuali yang khusus seperti Flu Burung (H5N1).
“Jadi, tidak perlu lapor lagi dan sudah tidak dihitung lagi”, terang Menkes.
Di awal 2010, kasus tersebut ditemukan di hampir seluruh negara di dunia. Lebih dari 214 negara dan overseas teritories or communities. Dirjen WHO menyatakan post pandemi pada 10 Agustus 2010, artinya fase pandemi sudah terlewati. Berdasarkan data di situs WHO hingga 6 Agustus 2010 sedikitnya 18.449 orang di dunia meninggal akibat penyakit ini.
Sejak dinyatakan sebagai post pandemi, maka penyakit akibat H1N1pdm09 merupakan varian dari berbagai influenza, seperti juga akibat virus H1N1 yang biasa/lama, H3N2, influenza B, dan lain-lain.
“Jadi pada dasarnya H1N1pdm 09 ini adalah salah satu bentuk influenza. Influenza pada umumnya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali pada mereka dengan daya tahan tubuh yang rendah atau ada masalah kesehatan lain”, kata Menkes.
Sebagai upaya pencegahan, Menkes berpesan agar masyarakat memahami bagaimana mencegah flu. “Tutup hidung dan mulut waktu bersin/batuk; jangan kontak langsung bila sedang flu seperti bersalaman atau berpelukan; istirahat yang cukup di rumah; cuci tangan pakai sabun (CTPS); makan makanan yang bergizi; biasakan perilaku hidup bersih sehat (PHBS); segera konsultasikan masalah kesehtaan dengan petugas kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat,” jelas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.