Jakarta, 30 Oktober 2017
Menyusul adanya laporan kasus Noma (Stomatitis gangrenosa) pada seorang anak dari Suku Korowai di Kab. Boven Digul dan Kab Asmat, Prov. Papua, Kemenkes telah mengirimkan Tim Terpadu pada pekan ketiga Oktober 2017. Tim terdiri dari Kemenkes, Dinkes Provinsi Papua, dan 2 orang jurnalis.
Dari hasil penelusuran Tim Terpadu dilaporkan ada 1 kasus Noma, sedangkan kasus lain yang adalah kasus umum seperti KEK, TB, Filariasis, dan penyakit infeksi.
Rute yang dilalui oleh Tim Terpadu adalah Danowage, Simburu, dan Afimabul. Pelayanan kesehatan yang diberikan Tim Terpadu Kementerian Kesehatan adalah pengobatan pada penduduk; pemeriksaan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil. Selain itu, dilakukan pula pengukuran tinggi dan berat badan, pembagian vit A, dan pemberian PMT untuk Balita gizi kurang dan gizi buruk serta melakukan pemeriksaan Frambusia dan Syphillis.
Tim Terpadu juga melatih kader untuk pemeriksaan Rapid Diagnosis Test (RDT) Malaria, RDT Frambusia, dan Pengobatan Malaria; melatih dan membagikan video edukasi tentang Filariasis kepada guru SD Lentera Harapan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Filariasis.
Pada kesempatan tersebut, Tim Terpadu memeriksa pasien Suspek TB; memeriksa pasien dengan gangguan pendengaran; memeriksa dan mengobati pasien kaki Gajah grade 2, serta merujuk kasus Hidrocele.
Kemenkes dan Dinkes setempat serius mewujudkan masyarakat Papua yang sehat.
Beberapa langkah yang dilakukan Dinkes Papua untuk save Korowai diantaranya adalah menurunkan tim medis yang terdiri dari dokter, bidan dan perawat untuk bertugas selama 2 bulan di Danowage, Simburu dan Afumabul; menyusun rencana aksi untuk tahun 2018 dengan melibatkan semua sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, pekerjaan umum, peternakan, pertanian dan perkebunan, pemberdayaan perempuan dan anak, serta tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Diupayakan pelayanan kesehatan berkesinambungan dilakukan dengan flying health care.
Semua program yang dilakukan di Korowai dikoordinasikan dan disinkronkan antara Pusat, Provinsi, dan kabupaten di wilayah masing masing.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH