Dalam kegiatan peringatan Asean Dengue Day ke-7 tahun 2017 di SDN Baru 07 Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), menyatakan bahwa siapa saja bisa digigit oleh nyamuk penular Demam Berdarah Dengue (DBD), Aedes aegypti, tanpa memandang tempat bahkan usia.
Menkes lalu mengajak enam orang siswa SD untuk berdialog mengenai nyamuk. Pada kesempatan tersebut Menkes mengingatkan bahwa nyamuk merupakan binatang kecil namun memiliki potensi untuk menyebarkan penyakit.
Selain itu, karena nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang jernih dan tergenang, karena itu, kita harus berusaha keras agar jangan sampai ada air yang tergenang di lingkungan tempat tinggal kita.
“Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita, baik itu di lingkungan sekitar rumah maupun sekolah”, tutur Menkes, Selasa pagi (2/2).
Setiap tanggal 15 Juni sejak tahun 2011, semua negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia memperingati Hari Dengue ASEAN atau ASEAN Dengue Day (ADD). Selaras dengan hal tersebut, Hari Dengue ASEAN tahun 2017 mengangkat tema “Rumah dan Sekolahku adalah tembok Perlindungan Pertama dari DBD” dengan sub tema “Jangan Bilang Peduli DBD Jika Belum Melaksanakan PSN 3M Plus dan Pencegahan Paripurna”.
Menkes mengharapkan tiap-tiap keluarga memiliki rasa kepedulian dan tanggung jawab menjaga lingkungan tempat tinggalnya masing-masing, serta melindungi anggota keluarganya dari sumber-sumber penularan penyakit DBD.
“Diantaranya dengan cara melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yakni 3 M Plus secara rutin dan terus-menerus”, terang Menkes.
PSN 3M Plus
Program PSN 3MPlus, yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Ditambah dengan bentuk kegiatan pencegahan lain, seperti: Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; Menggunakan kelambu saat tidur; Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; serta Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Disamping tatanan rumah tangga, dalam upaya menurunkan angka kesakitan DBD, PSN 3M Plus sebaiknya dilakukan juga di tatanan masyarakat lainnya seperti perkantoran, sekolah, tempat ibadah, tempat wisata, pelabuhan dan bandar udara serta tempat-tempat umum lainnya.
*Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik*
Menkes juga menuturkan bahwa keberhasilan pencegahan DBD sangat ditentukan oleh dukungan seluruh masyarakat. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, masyarakat diimbau untuk bersama-sama mensukseskan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik atau juru pemantau jentik.
Gerakan ini merupakan strategi peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah dan penyakit arbovirosis lainnya melalui metode pendekatan keluarga.
*Vaksin DBD*
Perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya dalam pencegahan penyakit DBD menunjukkan harapan yang baik, ditandai dengan telah dirilisnya vaksin untuk mencegah DBD dan telah mendapat ijin edar dari Badan Pengawas Obat danMakanan (BPOM).
Saat ini imunisasi dengue masih masuk ke dalam imunisasi pilihan dengan sasaran masyarakat usia 9-16 tahun, sehingga masyarakat yang inginmendapat perlindungan terhadap penyakit dengue bisa mendapatkan vaksinasi DBD dipelayanan-pelayanan swasta. Meskipun demikian, pemerintah masih memerlukanbeberapa kajian mendalam untuk memasukan vaksinasi dengue ini ke dalam program imunisasi nasional.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.