Jakarta, 3 November 2017
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) didampingi dua orang saksi, yaitu Sekretaris Jenderal Kemenkes, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes, dan Inspektur Jenderal Kemenkes, Drs. Purwadi, Apt, MM, ME, melantik dan menandatangani berita acara pelantikan 10 Pimpinan Tinggi Pratama Kemenkes yang dilantik Jumat pagi, (3/11).
Di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Menkes melantik: 1) Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K), MARS sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta; 2) dr. Darwito, SH, Sp.B(K).Onk, sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta; 3) dr. Loli J. Simanjuntak, Sp.PD, sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta; 4) dr. Celestinus Eigya Munthe, Sp.KJ, M.Kes, sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. R.D. Kandou Manado; dan 5) dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S, MARS, sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta.
Kepada para Direktur RS Vertikal, Menkes berpesan beberapa hal, antara lain: Mulai mempersiapkan diri menghadapi Universal Health Coverage (UHC); Menjadikan model pengelolaan Rumah Sakit menjadi lebih baik dan memiliki kemampuan teknis medis yang unggul; Kemandirian dari sisi keuangan, untuk terus melakukan inovasi agar semakin produktif dan efisien; Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien; Melakukan pembinaan dengan RS lain sebagai jejaring rujukan dan jejaring pendidikan; serta
“Lakukan pengembangan inovasi teknologi yang mempermudah pelayanan dan memungkinkan RS mudah untuk diakses, dan atau untuk memberi informasi secara cepat dan tepat kepada masyarakat”, ujar Menkes.
Sementara itu, di lingkungan Inspektorat Jenderal, Albertus Yudha Poerwadi, SE, M.Si, CA, CPMA, dilantik sebagai Inspektur IV. Kepadanya, Menkes berpesan agar meningkatkan peran Inspektorat Jenderal sebagai konsultan, katalisator dan jaminan kualitas mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan pengawasan.
“Itjen sebagai pelaksana pengawasan internal kinerja dan keuangan di lingkungan Kemenkes harus mampu membawa Kemenkes ke arah yang lebih baik dan semakin dipercaya masyarakat”, tuturnya.
Di lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes, dilantik sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pada kesempatan tersebut, Menkes mengngatkan bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah prioritas nasional. Promosi Kesehatan diharapkan mampu mensinergikan upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh berbagai pihak, dan diharapkan dapat dilakukan secara terus menerus sehingga dapat mendorong masyarakat untuk berperilaku sehat
“Upaya promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatnya kematian maupun kesakitan akibat penyakit menular maupun tidak menular. Pencegahan penyakit sangat tergantung dari perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta dukungan regulasi untuk hidup sehat dengan melibatkan seluruh komponen bangsa”, terang Menkes.
Di lingkungan Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anas Maruf, MKM, dilantik sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta. Bertugas untuk mengawasi dua Bandar udara yang sangat penting di Ibukota negara Indonesia merupakan tugas yang sangat berat baik dalam aspek kekarantinaan kesehatan maupun pelayanan kesehatan lainnya.
“Dewasa ini, berbagai penyakit infeksi emerging, seperti MERSCoV, Zika, dan Influenza jenis baru harus selalu kita waspadai agar tidak masuk dan menyebar ke Indonesia”, kata Menkes.
Selain itu menurut Menkes, KKP Soetta juga menjadi show window atau etalase pelayanan kesehatan kita di dunia internasional yang harus selalu terjaga penampilan dan kinerjanya.
“Terkait pelayanan masyarakat, salah satu pelayanan diperhatikan masyarakat adalah pelayanan vaksinasi meningitis pada jamaah umroh di KKP. Saya minta agar Saudara mengupayakan tersedianya pelayanan vaksinasi meningitis yang terbaik di KKP Soetta”, tambahnya.
Di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Sugianto, SKM, M.Sc.PH, dilantik sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan. Menkes mengharapkan peningkatan peran Badan Litbangkes dalam mengawal kebijakan kesehatan dengan menghasilkan data dan informasi yang berasal dari hasil penelitian yang berkualitas dan terpercaya, serta memberikan informasi dan bukti (evidence) yang akurat untuk mendukung setiap program kesehatan.
Terakhir, di lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc, dilantik sebagai Kepala Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Kepadanya Menkes mengatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Untuk itu, perlu upaya untuk membina dan mengawal institusi pendidikan tenaga kesehatan untuk mencapai standar minimal yang telah ditetapkan.
“Kita harus memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan harus sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi dan juga kebutuhan pelayanan masyarakat”, tandas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH