Jakarta, 9 November 2017
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan jumlah alat kesehatan (Alkes) produksi dalam negeri meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya. Alkes tersebut termasuk sarana produksi Alkes dan jenis alkes.
Sarana produksi Alkes meningkat sebanyak 517 sarana, naik lebih dari dua kali lipat, dan untuk peningkatan jenis Alkes sebanyak 32 jenis. Sehingga saat ini telah ada 719 sarana produksi yang mampu memproduksi sebanyak 294 jenis Alkes.
“Dengan kemampuan tersebut di atas, Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri saat ini telah mampu memenuhi lebih kurang 50% standar fasilitas alat kesehatan di Rumah Sakit tipe A, B, C dan D,” kata Menkes Nila Moeloek pada pembukaan Pameran Pembangunan Kesehatan dan Teknologi Alat Kesehatan Dalam Negeri, Kamis (9/11).
Saat ini industri dalam negeri telah mampu memproduksi alat kesehatan teknologi rendah hingga menengah (seperti tempat tidur pasien, lensa kontak, dental chair, reagen kimia klinik dan imunologi, dan lain-lain). Seharusnya, ungkap Nila, kita ikut mendukung dengan memaksimalkan penggunaannya.
Selain itu, Menko Perekonomian, Darmin Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa bahan baku obat masih sulit. Selain itu juga Pengeluaran perkapita untuk masalah-masalah kesehatan itu masih lebih rendah.
“Mungkin sekitar lebih dari dua persen dibandingkan dengan Singapura yang mendekati lima persen untuk pengeluaran perkapita untuk masalah kesehatan. Tapi penduduk kita lebih banyak dari Singapura. Oleh karena itulah, kita merancang agar bahan baku obat bisa dihasilkan di dalam negeri melalui investor-investor baik dalam negeri maupun luar negeri,” kata Darmin.
Terkait sektor industri kesehatan Indonesia, tambah Darmin, pertumbuhannya mungkin dalam setahun lebih dari 7% dan itu sudah lebih tinggi dari industri secara keseluruhan yang hanya 4,5% pertahun. Jadi industri produk Alkes pertumbuhannya lebih tinggi dari sektor industri secara keselurunan.
Pemerintah di era Presiden Joko Widodo mengambil langkah strategis, bukan hanya membangun infrastruktur tapi juga membangun pendidikan dan kesehatan. Pemerintah mengambil langkah yang sangat strategis dengan betul-betul mendukung kelembagaan pembiayaan dan sarana prasarana kesehatan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyatakat
Oscar Primadi