Asmat, 18 Januari 2018
Menindaklanjuti kejadian luar biasa (KLB) penyakit infeksi campak yang menyerang anak-anak di Kabupaten Asmat, Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat bergerak cepat melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) Campak di wilayahnya. Seperti diketahui, penyakit campak sangat mudah menyebabkan komplikasi pada anak dengan kondisi gizi yang kurang baik atau gizi buruk.
Kemenkes mencatat, sampai dengan Kamis siang (18/1), Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat telah melakukan ORI di Distrik-distrik, sebagai berikut:
Distrik Suator dan Distrik Kolf Brasa melayani 933 anak; Distrik Fayit dan Aswi melayani 407 anak; Distrik Pulau Tiga melayani 487 anak; Distrik Jetsy melayani 320 anak; dan Distrik Sirets melayani 732 anak.
ORI merupakan standard operating procedure apabila terjadi KLB, terutama penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). ORI dapat memutus mata rantai penularan dan menutup gap immunity yang ada, sekaligus memberikan kekebalan dan membentuk herd immunity di masyarakat.
Ketentuan ORI campak tidak sama dengan ORI pada KLB difteri, karena penyebab penyakitnya pun berbeda. Pemberian vaksin campak tidak perlu dilakukan tiga putaran, cukup satu kali pemberian saja sudah cukup membentuk kekebalan.
Adapun sasaran ORI Campak di Kabupaten Asmat meliputi Balita yang berusia antara 9 s.d 59 bulan. Hingga saat ini, vaksin yang digunakan untuk ORI Campak di Kabupaten Asmat berasal dari buffer stock vaksin Campak yang ada di Provinsi Papua.
Campak atau yang dikenal dengan nama Measles merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus golongan paramyxovirus. Campak biasanya ditularkan melalui droplet yang terhirup saat penderita batuk atau bersin. Penyakit ini dapat menyerang sistem pernapasan dan sistem kekebalan sehingga anak menjadi rentan terhadap berbagai infeksi lainnya, seperti Pneumonia dan Diare. Campak sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi.
Mengutip pernyataan Bupati Asmat, Elisa Kambu, saat memberikan penjelasan kepada Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes mengenai pasien campak secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Asmat hingga 17 Januari 2018 berjumlah 600 kasus.
“Dinkes Provinsi Papua telah mengirimkan 1.100 vial vaksin campak, tambahan untuk ORI di setiap distrik”, imbuhnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH