Agats, 24 Januari 2018
Respon capat terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit amatlah penting. Pengiriman logistik ke tempat KLB campak dan masalah gizi buruk di Asmat misalnya, diperlukan gudang yang dekat agar pengiriman logistik efisien.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Achmad Yurianto mengatakan diperlukan waktu yang efisien dalam pengiriman logistik untuk mencegah KLB agar tidak lebih mewabah. Pembangunan gudang di Timika, Papua menjadi salah satu rencana Kementerian Kesehatan di 2018 ini.
“Kita memahami bahwa setiap muncul suatu KLB itu maka respon KLB itu menjadi penting,” kata Yuri, Rabu (24/1) di Agats, Papua.
Sekalipun logistik ada dalam jumlah yang banyak, kalau tidak segera dikirim tidak akan berguna. Oleh karena itu, tambah Yuri, Papua harus memiliki 2 gudang, di Timika dan di Jayapura.
“Ini yang akan menjadi program ke depan,” jelas Yuri.
Saat ini, gudang milik Kemenkes hanya berada di Jayapura, untuk mengirimkan logistik ke Asmat diperlukan waktu lama. Yuri mengatakan logistik milik Kemenkes cukup banyak, ada 30 ton. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek sudah memutuskan untuk membuat gudang di Timika.
“Logistik kita cukup banyak , di gudang kita yang ada di Jayapura itu untuk makanan biskuit MP–ASI itu teryata stok yang kami dapat dan dicek ada 30 ton. Oleh karena itu sudah diputuskan oleh Menteri nanti gudang kita tidak dipusatkan hanya di Jayapura, tapi sebagian kita membuat gudang di Timika, sebagian lagi di Jayapura,” kata Yuri.
Pembangunan gudang di Timika, didasarkan pada jalur-jalur penerbangan komersial atau penerbangan reguler yang bisa mencakup daerahya. Sehingga sudah menjadi kebijakan pimpinan Kemenkes bahwa nanti akan membangun gudang logistik di Timika.
Demikian juga barang lainya yang berkaitan dengan obat bisa disimpan di gudang logistik yang baru. Dan diharapkan apabila ada kejadian KLB dapat teratasi dengan baik terutama yang berhubungan dengan logistik.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013