Sanggau, 17 April 2018
Mewujudkan ‘Indonesia Sehat’ merupakan harapan dari segenap bangsa ini. Kesehatan merupakan kunci utama untuk mendorong pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik, seperti pendidikan, infrastuktur, sosial, ekonomi dan sebagainya. Pastinya ada berbagai halangan dan rintangan ditemui dalam mewujudkannya.
Penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan hipertensi masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Sanggau, Prov. Kalimantan Barat. Melihat hal tersebut, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek berpesan kepada tim Nusantara Sehat yang ditempatkan di Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan, Kab. Sanggau dapat mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat dan bersih. Jika perilaku baik dan lingkungan terjaga kebersihannya, maka kehidupan masyarakat akan jauh lebih sehat. Hal ini ditegaskan Menkes, karena tenaga kesehatan memiliki peran sebagai Agent of Change (AoC) Kesehatan.
“Dalam hal ini kita perlu mendorong ke arah edukasi (promotif) dan pencegahan (preventif) kepada masyarakat,” kata Menkes Nila F. Moeloek dihadpan lebih dai 120 tenaga kesehatan di Kab. Sanggau yang hadir saat peresmian kedua puskesmas di perbatasan Indonesia – Malaysia ini, Selasa (17/4).
Perubahan perilaku hidup sehat masyarakat menjadi tanggung jawab bersama. “Seperti contoh GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang dimaktubkan dalam Instruksi Presiden No.01 Tahun 2017 dimana dalam pelaksanaannya bersinergi dengan berbagai lintas sektor Kementerian dan Lembaga,” tutur Nila.F.Moeloek
Aktif Datangi Masyarakat
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan program Kemenkes untuk melakukan pendataan sesuai dengan 12 indikator yang ditetapkan. Selain itu, dengan PIS-PK, tenaga kesehatan melakukan pelayanan ke luar gedung (Puskesmas). Dengan demikian, intervensi lebih cepat dilakukan sehingga dapat menekan risiko penyakit.
“PIS-PK ini cukup efektif untuk melakukan promotif dan preventif kesehatan kepada masyarakat. Kita harus aktif untuk datang ke masyarakat,” tegas Nila. F. Moeloek.
Puskesmas Balai Karangan sejak bulan Januari 2018, telah melaksanakan PIS- PK dengan mengunjungi 3.372 KK untuk melakukan intervensi yang berupa pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan. PIS-PK telah dilaksanakan di 5 dari 10 Desa di wilayah kerja Puskesmas Balai Karangan. Ditargetkan tahun 2018, semua desa sudah didata dan diintervensi.
“Mari kita bersama-sama memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat di perbatasan ini,“ pesan Menkes Nila.F. Moeleok.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (Tal)
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Murti Utami, MPH
NIP 196605081992032003