Jakarta, 26 April 2018
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mempersiapkan berbagai hal untuk kelancaran palaksanaan ibadah haji tahun ini. Kesiapan yang dilakukan meliputi rekrutmen tenaga kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.500 orang, penyiapan klinik kesehatan haji, fasilitas, hingga penyiapan catering.
“Nantinya TKHI akan bertugas untuk melayani calon jemaah haji Indonesia di 507 kloter. Tenaga kesehatan yang direkrut, lebih dari 70% nya pernah menunaikan ibadah Haji,’ je;as Menkes Nila F. Moeleok di Mekkah, Arab Saudi.
Proporsi TKHI yang diperlukan sebagian besarnya laki-laki. Pertimbangannya, tenaga kesehatan laki-laki akan lebih dibutuhkan selain untuk memberikan pelayanan, juga membantu calon jemaah Haji Indonesia yang sedang sakit.
Selain itu, dilakukan penyiapan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah dan Madinah dengan menambahkan beberapa alat kesehatan. Dilakukan pula penyiapan 29 ambulans sebagai sarana evakuasi.
Fasilitas lainnya berupa alat pelindung diri bagi calon jemaah haji, masker, kacamata hitam, payung, water spray, dan sandal ikut disiapkan. Tidak hanya itu, kebutuhan catering untuk tiga kali makan, buah, dan makanan ringan pun diutamakan, terutama bagi jemaah haji sakit yang dirawat di KKHI Mekkah dan Madinah.
Kesehatan jemaah haji Indonesia sangat penting untuk diperhatikan mengingat jutaan manusia dari berbagai negeri akan berkumpul dalam satu kegiatan ibadah haji. Karena itu, pemerintah Indonesia bersama-sama selain melakukan upaya kuratif, juga mengupayakan upaya promotif dan preventif pada setiap pelaksanaan ibadah haji.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Murti Utami, MPH
NIP 196605081992032003