Jakarta, 2 Juli 2018
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, yang baru saja dilantik H.E. Mr. Kim Chang Beom melakukan pertemuan (courtessy) dengan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F. Moeleok, di kantor Kemenkes, siang ini (2/7). Menkes RI mengucapkan selamat datang di Indonesia sekaligus memberikan ucapan selamat atas pelantikan dan penugasan H.E. Mr. Kim Chang Beom di Jakarta.
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah mempunyai kerja sama yang erat melalui payung Kerja Sama MoU Kesehatan yang ditandatangani tanggal 9 November 2017. Beberapa area kerja sama yang tercakup dalam MoU, antara lain: Health Policy and Health Management; Hospital Services and Hospital Management; Quality Improvement of Health Services and Infrastructure; Health Technology Development; Communicable and non-Communicable Diseases Control; Development of Health Human Resources; Pharmaceuticals and Medical Devices; dan Health Promotion.
Indonesia menginisiasi penyusunan Plan of Action (PoA) sebagai panduan rencana kerja pelaksanaan MoU Kesehatan antara Indonesia dan Korea Selatan. Adapun bentuk implementasi dalam PoA, mencakup: kerja sama sister hospital antara RSCM dan Seoul National University Hospital (SNUH) dalam bidang transplantasi organ dan robotic surgery; kerja sama dalam bidang produksi kantong darah dan fraksionasi plasma darah; berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait registrasi alat kesehatan; serta joint venture perusahaan farmasi Korea selatan di Indonesia.
Dubes Korea Selatan menyatakan siap untuk mengimplementasikan rencana ini. Selain itu, ia juga menambahkan informasi yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan bahwa pihak Swasta Korea Selatan sudah mempunyai pilot project untuk membangun Community Health Service (Puskesmas) di Tasikmalaya.
Terkait implementasi kerja sama, Menkes RI juga menekankan bahwa selain berbagi pengetahuan dan pengalaman, lebih penting lagi untuk dapat membangun sistem yang telah berhasil dilaksanakan di Korea untuk diimplementasikan di Indonesia. Untuk itu, Menkes sangat menyambut baik dan mendorong pendirian Pusat Ginjal di Indonesia dengan asistensi dari SNUH.
Menkes RI dan Dubes Korea Selatan mengharapkan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan bulan September 2018 mendatang, PoA bisa ditandatangani oleh Menkes kedua negara, dan diharapkan sudah ada implementasi konkret yang berjalan berdasarkan PoA yang telah disusun.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM