Jakarta, 4 Juli 2018
Tak sampai 2 pekan ke depan jemaah haji Indonesia akan bertolak ke Tanah Suci. Meski dalam waktu yang singkat ini, jemaah haji (CJH) diminta tetap menyiapkan diri dari segi kesehatan sebelum berangkat. Kesehatan para jemaah dinilai penting untuk kelancaran ibadah mereka.
“Mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan baik, banyak berlatih jalan, dan makan makanan bergizi,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka, di Jakarta (4/7).
Selain itu saat di Tanah Suci nanti, Eka mengimbau agar jemaah menyiapkan masker dan payung, sering-sering minum, dan membawa penyemprot muka.
Ditambahkan Eka, sebanyak 63 persen jemaah tahun ini tergolong berisiko tinggi dari segi kesehatan. Adapun kebanyakan penyakit yang diidap jemaah seperti sakit jantung, ginjal, dan darah tinggi.
Untuk melayani para jemaah, kuota tenaga kesehatan Pusat Kesehatan Haji tahun ini mencapai lebih dari 300 orang.
“Harus kita maksimalkan,” jelas Eka lebih lanjut.
Selain tenaga kesehatan tersebut, tim kesehatan juga menyewa 12 ambulans di Tanah Suci. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) juga tersedia di masing-masing Daerah Kerja (Daker). Klinik-klinik tersebut nantinya dilengkapi fasilitas laboraturium hingga rontgen. Eka juga menyoroti perlunya quick response team di Tanah Suci.
“Jadi kalau ada yang pingsan langsung dibawa ke KKHI atau RS Arab Saudi”,” kata Eka
Terlebih cuaca tahun ini di Tanah Suci juga tergolong panas dengan rerata 53 derajat celsius pada musim haji. Eka mengharapkan, petugas reguler dan tim kesehatan bisa bekerja sama dengan baik menyikapi situasi-situasi di Tanah Suci.
“Saya mengajak sebagai value yang kita jalankan selama ini bagaimana menghargai mitra kita,” tegasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM