Jakarta, 23 Juli 2018
Setelah berhasil memberikan kekebalan bagi lebih dari 34,9 juta jiwa anak-anak usia 9 bulan s.d 15 tahun di Pulau Jawa pada tahun 2017 lalu, Kementerian Kesehatan memperluas manfaat dari pemberian imunisasi Campak/Measles dan Rubella (MR). Imunisasi MR merupakan pencegahan terbaik agar tidak terserang Campak dan Rubella pencegahan terbaik serta pencegahan terhadap dampak berbahaya yang diakibatkan kedua penyakit tersebut.
Selama dua bulan mulai 1 Agustus 2018 mendatang, seluruh anak di usia tersebut yang berdomisili di 28 Provinsi di Luar Pulau Jawa bisa mendapatkan kekebalan spesifik dari penyakit Measles dan Rubella. Adapun sasaran imunisasi MR tahap II yang akan dilaksanakan di 28 Provinsi tersebut berjumlah 31,9 juta anak usia 9 bulan s.d 15 tahun.
“Pada tahun 2017 kita sudah melakukan kampanye tahap I di 6 provinsi di Pulau Jawa dan tahun ini sudah masuk ke dalam program imunisasi rutin. Sedangkan bagi yang berdomisili di luar Pulau Jawa, tahun ini pada bulan Agustus dan September akan kita mulai kampanye tahap II di 28 Provinsi. Artinya, seluruh anak di usia tersebut bisa mendapatkan tanpa melihat status imunisasi”, ujar Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, drg. Vensya Sitohang, M. EPid, saat memberikan penjelasan di hadapan perwakilan media dari 20 provinsi di Indonesia dalam kegiatan Workshop bagi Media di salah satu hotel di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Sabtu siang (21/7).
Menurut Vensya, hal ini merupakan sebuah kabar gembira bagi para orang tua sebenarnya, karena pemerintah berhasil memasukkan vaksin Rubella, dalam bentuk kombinasi dengan vaksin Campak, ke dalam program imunisasi nasional.
“Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus, Pemerintah membeli namun masyarakat tidak dipungut biaya sedikitpun untuk mendapatkan manfaatnya”, imbuhnya.
Vensya juga menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya agar Indonesia bisa seperti negara-negara lainnya yang sudah jauh bergerak di pencegahan, memutus mata rantai penularan penyakit berbahaya dengan memberikan kekebalan bagi penerus generasi.
“Kita ingin seperti negara-negara lainnya yang lebih (bergerak) di pencegahan) bukan menunggu seseorang sakit terlebih dahulu. Imunisasi ini sudah teruji sangat cost efektif untuk mencegah penyakit. Kalau pemahaman ini diterima dengan baik, seharusnya tidak ada satu orang pun yang tertinggal yang tidak terimunisasi di setiap rumah tangga”, tuturnya.
Vensya menambahkan bahwa sebanyak 95% dari seluruh sasaran harus mendapatkan imunisasi MR agar dapat terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) seperti yang diharapkan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM