Madinah, 23 Juli 2018
Satu hal yang perlu diingat oleh jamaah haji saat keluar dari pondokan adalah selalu menggunakan alas kaki seperti sandal. Tujuannya tidak lain adalah untuk melindungi jemaah dari kaki melepuh.
Namun demikian tidak semua jenis sendal dapat digunakan, yang baik digunakan adalah sandal jenis slop. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan 20.400 pasang sendal.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Yusuf Singka mengatakan sandal yang disediakan oleh Kemenkes merupakan wujud upaya pengendalian faktor risiko terhadap bahaya cuaca panas.
“Sendal yang disediakan sesuai dengan rekomendasi medis, dan bukan sendal jepit,” kata Eka.
Koordinator Tim Promotif Preventif Dian Shinta mengatakan bahwa penggunaan sendal jepit dapat menyebabkan lecet.
“Dikhawatirkan sela-sela jari kaki jamaah akan mudah terluka karena gesekan. Terutama bagi jemaah yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau kencing manis sama sekali tidak diperkenankan menggunakan sandal jepit,” kata Dian di Madinah (23/7).
Dian mengingatkan agar jemaah membawa sendiri sandalnya ke dalam masjid dan tidak dititipkan ke jemaah lain.
“Masukkan dalam kantong plastik. Alas kaki di bawa sendiri dan tidak dititipkan kepada orang lain,” kata Dian. Kemenkes juga sudah menyiapkan 204.000 tas plastik dan dibagikan bersama kacamata hitam dan payung. Jumlah ini sesuai dengan jumlah jemaah haji reguler yang berhaji tahun 2018.
Sementara untuk melindungi jemaah dari kaki melepuh, Kemenkes telah menyediakan 20.400 pasang sandal, atau 10% dari jumlah jemaah haji. Sandal ini diberikan kepada jemaah haji yang kehilangan sandal khususnya sepulang dari beribadah di masjid Nabawi.
Sandal merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang disiapkan oleh Kemenkes pada penyelanggaraan haji Tahun 2018. Selain sandal, APD lain yang disiapkan oleh Kemenkes adalah payung, kacamata, masker, dan semprotan air.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM