Jakarta, 6 Agustus 2018
Gempa kembali terjadi di Lombok, Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Kali ini gempa tersebut berkekuatan 7 Skala Richter (SR), dan menyebabkan jumlah pasien membludak. Namun demikian, tenaga kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan tetap melakukan penanganan bagi korban terdampak.
Laporan tertulis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB, gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur. Sementara guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram.
Ada sebagian rumah sakit yang jumlah pasiennya membludak sehingga harus menggunakan bagian luar rumah sakit untuk merawat pasien, seperti di antaranya di RSUD Provinsi NTB.
Namun saat ini, 5 RSUD di lokasi terdampak termasuk RSUD Provinsi NTB tetap melakukan pelayanan kepada korban gempa walaupun ada sebagian rumah sakit yang mengalami kerusakan fisik bangunan. RSUD Praya, Lombok Tengah misalnya, terjadi kerusakan pada tembok bangunan dan plapon rumah sakit yang berjatuhan.
Untungnya alat kesehatan di sana aman sehingga pertolongan pada korban gempa tetap bisa dilakukan.
“Cuma pelayanan secara umum dilaksanakan di luar rumah sakit pakai tenda darurat, karena pasien trauma di ruangan karena masih ada gempa susulan,” kata Direktur RSUD Praya dr. Muzakir Langkir, Senin (6/8) melalui pesan pesan whatsapp.
Ia menambahkan, karena korban trauma jika dilakukan pertolongan di dalam gedung rumah sakit, pihaknya telah mendirikan 12 tenda darurat di luar gedung.
“Semua pasien keluar dari rumah sakit, selanjutnya akan dibangun tenda lapangan untuk perawatan dan untuk menampung korban dari masyarakat sekitar,” ucap dr. Muzakir.
Ia melaporkan saat ini ada 7 orang korban terdampak dengan luka sedang. Tidak ada korban meninggal dan kebanyakan korban berasal dari Lombok Utara. Penanganan korban selama ini berjalan lancar.
Empat rumah sakit lainnya yakni RSUD Selong, Lombok Timur, RSU Kota Mataram, RSUD Tanjung, Lombok Utara, dan RSUD Provinsi NTB. Selain itu, ada juga 5 rumah sakit swasta yang ikut membantu menangani korban gempa.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM