Makkah, 18 Agustus 2018
Tim Gerak Cepat Kemenkes tahun ini memiliki 2 inovasi dalam pelayanan kegawatdaruratan haji, yaitu call center emergency Husada 99 dan kesediaan ambulance di Muzdalifah.
“Husada 99 adalah call center emergency yang digunakan TKHI dan Tim Gerak Cepat dalam fase Armina. Dengan Husada 99 diharapkan menjadi solusi terbaik apabila ada gangguan kesehatan. Bantuan kesehatan akan lebih cepat sampai kepada jamaah. Apakah bentuknya ambulance atau berupa suatu emergency response kepada jamaah dari TGC melalui TKHI,” jelas Koordinator Tim Gerak Cepat dr. Jerry N. Pattimura, Sp.PD di Makkah terkait kebaruan dalam pelayanan kesehatan haji tahun 2018.
Inovasi lainnya adalah penempatan beberapa ambulance di area Muzdalifah, karena tahun-tahun sebelumnya akses kesana sulit. “Di Musdalifah kita telah meminta agar ambulan bisa parkir di sana. Dan Alhmdulilah tahun ini kita bisa dapat akses _stand by_ di Muzdalifah. Ini adalah sejarah dalam penyelenggaraan kesehatan haji di Armina. Insyaa Allah proses evakuasi dapat berjalan lebih cepat,” kata Jerry.
Menurut Jerry hanya ambulan Indonesia yang dapat memasuki area tersebut di daerah mabit dari negara-negara ASEAN.
Tahun lalu ambulance Indonesia ada di jalur Jamarat di dalam sebelum terowongan jamarat. “Disini hanya dibolehkan untuk tim kesehatan Indonesia saja. Dari negara lain tidak ada akses seperti kita,” tambahnya.
Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina) merupakan fase terpenting dalam ibadah haji. Jemaah yang tidak wukuf di Arafah, maka ia tidak berhaji. Oleh karenanya kesiapan untuk pelayanan kesehatan jemaah harus benar-benar diaiapkan.
Kementerian Kesehatan telah menyiagakan lebih dari 300 tenaga kesehatan dari berbagai keahlian. Meski demikian kesiapan masing-masing jemaah menjadi hal paling penting.
“Jemaah harus segera melengkapi alat pelindung diri. APD ini sangat besar manfaatnya untuk menahan panas. Jangan lupa gunakan masker, payung, semprotan air, kacamata dan alas kaki yang nyaman,” pesan Jerry.
Sementara untuk jamaah yang mempunyai penyakit menahun seperti penyakit kencing manis atau penyakit darah tinggi jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi.
“Jemaah jangan lupa minum obat yang dibawa dari Tanah air, sering minum. Jangan menunggu hapus. Karena airnya menjadi sangat penting sebagai pencegah dehidrasi,” tambah Jerry.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM