Manokwari, 27 Agustus 2018
Provinsi Papua Barat telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat. Dari 2010 hingga 2017 AHH terus meningkat yakni dari 64,59% hingga 65,32%.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorringan mengatakan AHH di Papua Barat sangat lambat pergerakannya. Namun demikian dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
AHH tersebut ditunjang oleh beberapa aspek yakni di antaranya cakupan imunisasi dan penekanan kasus malaria.
Terkait imunisasi, Otto menambahkan capaian imunisasi Measles Rubella (MR) yang diawali 1 Agustus 2018, cakupan imunisasi MR di Papua Barat lebih banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya.
“Pelaporan setiap hari ditutup jam tujuh malam. Dari 28 provinsi, Papua Barat ada di urutan 64,97 persen dari target 95 persen. Masih ada waktu untuk mencapai 95 persen,” kata Otto, Senin (27/8) di Manokwari, Papua Barat.
Terkait malaria, Papua Barat berhasil menurunkan angka kasus kesakitan. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, kasus malaria tiga tahun terakhir alami penurunan.
Situasi malaria di Papua Barat berdasarkan jumlah kasus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada 2013 sebanyak 37.746 kasus, 2014 sebanyak 21,657 kasus, 2015 sebanyak 25.563 kasus, 2016 16.156 kasus, dan 2017 13.790 kasus.
Tahun ini, berdasarkan laporan dari Puskesmas di Papua Barat, data sampai dengan Juni 2018 sudah ada sebanyak 2.944 kasus malaria. Penurunan kasus malaria itu sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam mengatasi malaria di wilayah endemis malaria. Keseriusan itu salah satunya dibuktikan oleh Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dengan inovasi Early Diagnosis and Treatment (EDAT).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM