Kupang, 5 September 2018
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI perkuat kualitas dokter melalui Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI). Tahun ini, Kemenkes memberangkatkan peserta PIDI angkatan ke-3.
Pembekalan bagi peserta PIDI angkatan ke-3 2018 itu telah dilakukan hari ini, Rabu (5/9) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara tersebut digelar bersamaan dengan penyambutan peserta PIDI angkatan ke-3 2017 yang telah selesai melaksanakan internsip. Acara itu juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes dr. Untung Suseno Sutarjo.
Dr. Untung mengapresiasi pemerintah daerah NTT atas dukungan, partisipasi, dan komitmennya terhadap pelaksanaan PIDI yang dilaksanakan di NTT, sehingga dapat berlangsung dengan baik.
“Saya berharap komitmen ini terus berlanjut, karena Program Internsip Dokter Indonesia merupakan program untuk memandirikan dan memahirkan dokter yang baru lulus, sehingga menghasilkan dokter Indonesia yang berkualitas dan kompeten, yang berguna untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya, Rabu (5/9).
PIDI merupakan amanah dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran dan telah dijabarkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Program Internsip Dokter Dan Dokter Gigi Indonesia, sehingga wajib dilaksanakan oleh semua pihak terkait internsip. Pelaksanaan program ini, lanjut Untung, telah memasuki tahun yang kesembilan.
“Jumlah dokter yang telah mengikuti PIDI sejak tahun 2010 sampai dengan Angkatan ke-2 Periode Mei dan Juni 2018 sebanyak 47.859 dokter. Mereka berasal dari 75 Fakultas Kedokteran yang penempatannya tersebar di 34 Provinsi,” kata Untung.
Pada PIDI angkatan ke-3 Periode September dan Oktober 2018 ini akan diberangkatkan sebanyak 2.696 dokter dari 71 Fakultas Kedokteran. Mereka akan ditempatkan di 30 Provinsi dengan jumlah 439 wahana PIDI, yakni 216 rumah sakit, dan 223 Puskesmas dengan 646 dokter pendamping yang membimbing dokter internsip.
Di NTT, rencananya akan ditempatkan dokter internsip sebanyak 68 orang yang berasal dari 15 Fakultas Kedokteran, yakni Universitas Brawijaya 1 orang, Universitas Diponegoro 1 orang, Universitas Gajah Mada 2 orang, Universitas Indonesia 6 orang, Universitas Islam Indonesia 1 orang, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 4 orang, Universitas Kristen Indonesia 1 orang, Universitas Kristen Krida Wacana 12 orang, Universitas Kristen Maranatha 5 orang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 1 orang, Universitas Nusa Cendana 26 orang, Universitas Pelita Harapan 4 orang, Universitas Sumatera Utara 1 orang, Universitas Trisakti 1 orang, Universitas Wijaya Kusuma 2 orang.
Nantinya mereka akan ditempatkan di Kupang, Ende, Lembata, Manggarai Barat, Sabu Raijua, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Dr. Untung mengingatkan bahwa untuk penempatan dokter internsip perlu mendapatkan bimbingan, khususnya kemahiran dan kemandirian medis dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan Puskesmas.
“Saya mengharapkan semoga antara pemerintah daerah dan pimpinan wahana internsip bisa saling berkoordinasi dengan lebih intensif, sinergis dan kooperatif satu sama lain untuk memberikan dukungan atas jaminan keamanan, keselamatan, serta dukungan lainnya bagi dokter internsip selama mereka bertugas,” kata dr. Untung.
Pada kesempatan tersebut, dr. Untung menyambut kedatangan 58 peserta PIDI angkatan III Periode September dan Oktober 2017 yang telah selesai menunaikan tugasnya.
“Kepada semua dokter yang telah melaksanakan internsip, saya ucapkan terima kasih telah menjalankan tugas dan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia selama satu tahun dengan baik, dan saya serahkan 68 orang dokter internsip angkatan III periode September dan Oktober 2018 yang akan bertugas selama satu tahun di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ucap dr. Untung.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan email [email protected]. (sev)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM