Madinah, 9 September 2018
Jemaah haji Indonesia harus tetap sehat. Pulang dengan selamat ke Indonesia. Ingat, keluarga sudah menunggu di Tanah Air.
Demikian ditegaskan Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka melalui pesan singkat yang disebarkan ke seluruh petugas Kloter.
Jemaah Gelombang 1 sudah berangsur kembali ke Indonesia, sementara jemaah Gelombang 2 telah bergeser ke Madinah untuk melaksanaan ibadah sunnah Arbain. Petugas Kloter Gelombang 2 ini harus lebih perhatian pada jemaahnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji mengatakan, angka kesakitan pada Gelombang 2 meningkat. Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) diingatkan untuk lebih mengingkatkan kewaspadaan pada kesehatan jemaah. Selain itu, TKHI perlu pula memberikan penguatan di Ketua rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu).
“Saya meminta agar TKHI memperkuat pola komunikasi dengan KBIH, ketua rombongan dan ketua regu agar bisa mengendalikan kondisi jemaah haji,” tegas Eka.
Eka juga meminta supaya semua kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) proaktif menjaga jemaahnya untuk selalu sehat. “Karena kondisi jemaah yang sehat akan menyebabkan jemaah menjalankan ibadahnya dengan lancar,” tegas Eka.
Eka mengingatkan, angka kesakitan dan kematian umumnya meningkat pasca Armina. Kondisi ini kerap terjadi karena euphoria jemaah setelah Armina. Jemaah kelelahan namun tetap mengejar ibadah-ibadah sunnah tanpa menyiapkan fisiknya. Selain itu, suasana psikologis menjelang pulang ke Indonesia, juga memberikan pengaruh.
Oleh karena itu, Eka meminta petugas Kloter untuk terus menerus mengulangi pesan-pesan kesehatan. “Mohon diulangi lagi promosi dan preventif di setiap Kloter termasuk merawat dan menjaga jemaah pasca sakit. Saya lihat trend sakit di Gelombang 2 lebih tinggi dari Gelombang 1,” kata Eka.
Eka menyebutkan bahwa jemaah sakit yang di rawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) berkurang dan angka kesembuhannya sangat baik, namun demikian yang dirawat di RS Arab Saudi masih cukup banyak.
“Alhamdulilah jemaah sakit di KKHI sudah berkurang dan angka kesembuhannya sangat baik. Di atas 96%. Namun yang dirawat di RSAS masih cukup banyak di atas 100 orang. Semoga mereka bisa kembali sehat dan sembuh. Memang kondisinya cukup memprihatinkan, 75% dengan ventilator di ICU,” terang Eka.
Eka meminta kepada jemaah agar saling peduli dengan teman sekamar, khususnya bila ada yang baru kembali dari KKHI.
“Mohon jemaah agar perhatian dan peduli dengan teman sekamar. Bila ada yang malas makan, lemas, tidak ‘nyambung’ saat diajak bicara, mohon segera lapor ke petugas Kloter. Titip bila ada jemaah yang baru kembali dari klinik, agar sama-sama menjaga. Kita tentu semua ingin kembali ke Tanah Air bersama-sama,” tambahnya.
Eka berpesan agar jemaah untuk tetap makan obat yang teratur dan sarapan sebelum ke masjid. “Kebiasaan membawa payung dan alat semprotan air tetap dipertahankan,” pesannya.
Selain kepada petugas Kloter, pada kesempatan ini Eka juga meminta agar keluarga di Indonesia juga dapat mengingatkan kerabatnya yang sedang berhaji, untuk tetap menjaga kondisinya.
“Saya juga berharap agar keluarga di Tanah Air mengingatkan kepada keluarganya yang sedang menunaikan ibadah haji agar menjaga kondisinya,” ujar Eka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM