Jakarta, 30 Oktober 2018
Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat telah menelan 189 korban. Satu di antaranya adalah peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) yang akan mengabdi di Pangkal Pinang.
Ia adalah dr. Ibnu Fajariyadi Hantoro, Sp.PD penempatan di RSUD Kabupaten Bangka Tengah. Ia akan mengabdi selama satu tahun sebagai dokter spesialis.
“Ada satu dokter yang baru lulus untuk mengabdi setahun di Pangkal Pinang. Kami ingin mendapatkan informasi yang jelas tentang kondisinya (dr. Ibnu) atau bertemu keluarganya setelah yakin sudah dipastikan identitasnya,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Sebelum terjadi musibah, pada Senin pagi (29/30) pesawat Lion Air JT-610 yang ditumpangi 189 orang termasuk dr. Ibnu lepas landas pukul 06.22 WIB tujuan Jakarta-Pangkal Pinang. Baru saja 13 menit di udara, pesawat itu jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Tak hanya dr. Ibnu, ada 4 tenaga kesehatan lainnya yang menjadi korban. Mereka adalah Kasubag TU KKP Pangkalpinang, Sahabudin, SKM MPH; PJ UKP Puskesmas Sungailiat, Dinas Kesehatan Sungailiat, Bangka, dr. Witaseriani beserta suami dan anaknya, serta PJ UKP Puskesmas Petailing, Dinas Kesehatan Sungailiat Bangka, dr. Natalie Setiawan beserta suaminya, dr. Rio Nanda Pratama.
Hingga saat ini belum diketahui apakah mereka sedang dalam penugasan atau tidak. Namun, atas kejadian itu Menkes beserta seluruh jajaran Kementerian Kesehatan turut berduka cita yang mendalam atas musibah tersebut.
Kemenkes akan memberikan santunan kepada keluarga korban jika korban sedang dalam penugasan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM