Surabaya, 21 Januari 2019
Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengumpulkan 240 orang dokter untuk mengikuti ‘Workshop Calon TKHI Tenaga Dokter Tahun 1440H/2019M’ yang berlangsung pada 20-22 Januari 2019 di Surabaya, Jawa Timur.
Pertemuan ini merupakan inovasi baru yang bertujuan memberikan pembekalan terintegrasi bagi calon Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang akan bertugas dalam kelompok terbang (kloter) pada musim ibadah haji tahun 2019, sekaligus untuk mengetahui status kesehatan dengan pelaksanaan serangkaian tes kesehatan.
Saat membuka acara workshop, Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes Haji) Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusuf Singka, MSc menjelaskan alasan pentingnya dilaksanakan workshop ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan dalam proses rekrutmen TKHI. Saya tentu berharap adanya persamaan persepsi dan kekompakan di tingkat pelayanan kesehatan kloter serta mengetahui pola kerja di sana. Yang terpenting adalah mempersiapkan calon TKHI untuk melakukan pembinaan kesehatan jemaah haji,” ungkap Eka.
Meski begitu, dengan adanya pelaksanaan workshop ini tidak berarti sudah ada penetapan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang akan ditugaskan ke Arab Saudi.
“Penetapan jumlahnya sama sekali belum ada, saya akan berkoordinasi dulu dengan pihak Kemenag,” tegas Kapuskes Haji.
Kapuskes Haji menambahkan, menjadi pelayan tamu Allah bukanlah hal yang mudah. TKHI harus siap siaga bekerja kapanpun tanpa mengenal waktu. Dokter yang berinteraksi langsung dengan jemaah di kloter juga akan menerima banyak keluhan dari jemaah haji yang jumlahnya sekitar 450 jemaah setiap kloternya.
Tidak lupa Eka berpesan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa penunjukkan sebagai petugas kesehatan haji adalah amanah yang harus dijalankan dengan kesungguhan, ketulusan dan tanpa mengharapkan balasan apapun.
“Jadi petugas haji itu kerjanya 24 jam. Tugasku, ibadahku. Luruskan niat yang tulus. Nilai perjuangan terhadap tamu-tamu Allah itu mahal,” kata dr.Eka.
Di samping mengikuti berbagai jenis tes kesehatan, para peserta workshop yang sebagian diantaranya sudah pernah bertugas sebagai dokter kloter juga mendapatkan materi tentang ketersediaan obat, upaya promotif dan preventif dan gambaran pelayanan kesehatan di kloter pada musim haji terdahulu. Dengan begitu diharapkan berbagai kendala dan tantangan yang akan dihadapi pada operasional haji antara lain dalam hal prosesi safari wukuf, permintaan obat, keterbatasan ambulans, pelaporan dan sebagainya dapat disiasati dengan baik oleh para tenaga kesehatan di lapangan.
Kegiatan serupa rencananya akan dilangsungkan juga untuk calon TKHI tenaga dokter asal wilayah barat Indonesia pada tanggal 24-26 Januari 2019 di Jakarta.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email rokomyanmas@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM